Ratusan Ribu Data Mahasiswa Undip Bocor, Pakar IT: Sangat Mungkin Terjadi

SEMARANG, iNews.id – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dikabarkan kebobolan sistem yang berisi data ratusan ribu mahasiswa. Informasi itu disampaikan oleh pengguna Twitter @fannyhasbi yang mengaku sebagai security enthusiast.
Dia juga mengunggah gambar layar tangkap berisi nama-nama dan data para mahasiswa. Pria asal Brebes Jawa Tengah itu juga mengimbau mahasiswa Undip segera mengamankan data pribadi mereka di antaranya dengan mengganti password masing-masing.
"Breached! Lebih dari 125 ribu data mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) bocor Mulai dari data pribadi lengkap mahasiswa, alamat, jalur masuk, email, username, password, IPK, riwayat sekolah, beasiswa, dan lain-lain BOCOR @undip @undipmenfess," tulis dia melalui unggahannya.
Pakar IT Solichul Huda mengatakan, kebocoran data dalam sistem jaringan internet sangat mungkin terjadi. Terlebih bila aksesnya terbuka, seperti pada sistem data bagi mahasiswa perguruan tinggi negeri di Kota Semarang itu.
“Kalau sebuah data sebuah data kemudian ditaruh di jaringan, dan jaringannya itu bisa diakses lewat internet, pasti kemungkinan untuk bisa dimasuki orang lain itu sangat besar,” kata Huda ketika berbincang dengan MNC Media, Rabu (6/1/2021).
“Konsep-konsep dari jaringan itu, dari dulu sampai sekarang sama. Bedanya dengan sistem operasinya itu berkembang dan peralatan atau perangkat pun berkembang,” katanya.
Untuk itu, demi menjaga keamanan sistem mesti disiagakan admin yang memantau selama 24 jam penuh. Apalagi, bila jaringan itu banyak diakses sehingga memiliki potensi kerentanan dibobol sangat tinggi.
“Sehingga di sini kalau misalkan kita mau mengatur untuk keamanan data, memang satu-satunya jalan harus ada admin yang mengawasi dari server yang dipergunakan untuk menaruh data tersebut. Jadi seperti satpam 24 jam,” ujarnya.
“Kecuali kalau itu hanya berlaku untuk internal. Contoh misalnya yang dilakukan hampir semua bank. Mereka kan punya jaringan, cuma jaringannya ini hanya untuk internal. Artinya dia yang terkoneksi langsung ke server tersebut tidak bisa diakses lewat internet, sehingga seandainya terjadi pembobolan kemungkinan besar ya orang dalam terlibat,” katanya.
Sementara kasus pembobolan sistem jaringan yang berisi data mahasiswa Undip bersifat terbuka. Sehingga, banyak orang bisa dengan mudah mengaksesnya.
“Lha model kaya Undip ini adalah jaringan yang open. Artinya, datanya itu bisa diakses lewat internet, jadi itu mau dipakai model sekuriti apa pun, kalau memang bisa mengakses dari luar, maka risikonya itu (dibobol),” tegasnya.
Belum ada penjelasan dari pihak Undip tentang kabar kebocoran data mahasiswa tersebut. "Untuk keterangan resmi, akan kami infokan segera,” kata Humas Undip, Utami Setyowati.
Editor: Ahmad Antoni