get app
inews
Aa Text
Read Next : Geger! Sopir Truk Ditemukan Tewas dalam Kendaraan di Kaliwungu

Rayakan Maulid Nabi, Warga Kaliwungu Gelar Tradisi Weh-Wehan

Selasa, 20 November 2018 - 00:35:00 WIB
Rayakan Maulid Nabi, Warga Kaliwungu Gelar Tradisi Weh-Wehan
Warga Kaliwungu, Kendal merayakan Maulid Nabi Muhammad dengan tradisi berbagai makanan atau weh-wehan. (Foto: iNews.id/Eddie Prayitno)

KENDAL, iNews.id - Warga Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah memiliki tradisi unik menyambut maulid Nabi Muhammad SAW. Mereka saling bertukar makanan yang disebut weh-wehan atau ketuwin.

Tradisi tersebut hanya digelar setahun sekali dan hanya warga Kaliwungu yang menggelar acara tersebut. Tradisi weh-wehan ini sebagai rasa syukur atas kelahiran Rasulullah.

Layaknya perayaan Lebaran, suasana kampung di Kaliwungu, Senin (19/11/2018) semarak dan ramai. Warga silih berganti membawa makanan untuk ditukarkan dengan makanan lain di depan rumah mereka. Berbagai macam makanan disiapkan untuk ditukarkan dengan makanan lain dari warga yang mengunjungi.

Tradisi tukar menukar makanan tersebut disambut suka cita masyarakat terutama anak-anak karena banyak jajanan dan makanan kesukaan mereka. Dalam tradisi itu, anak-anak berkeliling kampung sambil membawa jajanan untuk kemudian ditukar dengan jajanan lain milik tetangganya.

“Senang karena banyak jajan. Saya dapat es warna warni, makanan ringan dan uang yang dihias seperti bendera,” kata salah seorang anak, Rafa Haidar.

Makanan khas Kaliwungu, seperti sumpil tidak pernah absen dalam perayaan maulud tersebut, bahkan makanan dari bahan beras dan dibungkus daun bambu ini hanya ada dan dibuat khusus pada perayaan hari besar Islam.

Tidak hanya makanan khas yang disajikan, berbagai macam makanan dan minuman juga disuguhkan warga sebagai bentuk suka cita menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Warga Kaliwungu, Ika Rakhim mengatakan, tradisi weh-wehan ini mempunyai makna saling berbagi dan mengalap berkah. Arti kata weh-wehan atau saling memberi ini juga mengajarkan kepada warga untuk saling berbagi. “Makanan yang disajikan kini mulai banyak yang instan, namun makanan khas masih dijumpai dan selalu dicari,” tandasnya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut