get app
inews
Aa Text
Read Next : Pria di Kendal Aniaya ODGJ hingga Tewas, Emosi karena Diludahi

Resmikan Fasilitas RDF di TPST Cilacap, Luhut: 28.000 Ton Sampah per Hari Bisa Selesai

Selasa, 21 Juli 2020 - 15:07:00 WIB
Resmikan Fasilitas RDF di TPST Cilacap, Luhut: 28.000 Ton Sampah per Hari Bisa Selesai
Direktur Manufaktur PT SBI Tbk Lilik Unggul Raharjo (kiri) saat menjelaskan cara kerja fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) kepada Menko Marives Luhut B. Pandjaitan (kanan) (Foto: Tangkapan Layar Zoom/Sumarwoto)

CILACAP, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan meresmikan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Tritih Lor, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Luhut memastikan, adanya RDF tersebut bisa mengatasi 28.000 ton sampah per hari.

Peresmian yang disiarkan secara langsung melalui aplikasi Zoom dan Youtube, Selasa (21/7/2020), juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, dan pejabat dari sejumlah kementerian.

"Kita sepakat mau membikin copy ini saja. Jadi ini, 28.000 ton sampah per hari ini bisa kita selesaikan," katanya.

Luhut mengatakan, BPPT akan terlibat sehingga semuanya buatan dalam negeri atau buatan anak bangsa. Oleh karena itu, dia akan segera melaporkan masalah RDF kepada Presiden Joko Widodo. Selanjutnya akan mengusulkan rapat internal agar bisa segera dibuat karena biaya pembuatannya berkisar Rp70 miliar hingga Rp80 miliar per unit.

"Kalau nanti BPPT bikin lebih banyak, saya kira cost-nya bisa turun, sehingga nanti di berbagai kota yang sampahnya kira-kira 200 ton ke bawah, mesin seperti ini sudah bisa kita lakukan. Atau, nanti beberapa kecamatan-kecamatan tertentu juga bisa kita laksanakan," katanya.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan RDF tersebut merupakan suatu langkah yang sangat hebat dan diharapkan bisa dimasukkan sebagai program pada tahun 2020 atau paling lambat tahun 2021 untuk dibuat di beberapa daerah. Dia juga meminta BPPT untuk terlibat dalam membuat model peralatan yang digunakan dalam RDF.

"Karena Presiden menekankan betul, semua yang bisa dibuat di dalam negeri, kita buat di dalam negeri. Itulah Indonesia yang kita sebut 'new normal'," katanya.

"Nah, sekarang RDF yang kita lihat ini, yang konkret. Padahal, banyak sekali kota-kota di Indonesia yang sampahnya 200 ton ke bawah dan dekat dengan pabrik semen, itu bisa dimanfaatkan," ujarnya lagi.

Dia mengatakan berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ada 34 kota yang akan segera dibangun RDF untuk mengatasi permasalahan sampah. Terkait dengan pengurangan biaya energi, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan berdasar studi yang dilihat secara sepintas, hasil olahan dari sampah tersebut, bisa dimanfaatan PLTU yang menggunakan batubara paling tidak 3 persen menggantikan kebutuhan batu baranya.

"Jadi memang sangat membantu, jadi lebih murah dari biaya batubara dan juga bisa dipakai karena dibakar pada suhu 2.000 derajat Celcius," ucapnya.

Dia mengatakan berdasarkan data, harga jual hasil RDF untuk industri sebesar Rp300.000 per ton atau setara 20 dolar AS, sedangkan batubara 40-50 dolar AS per ton dan kalorinya sama sekitar 3.000 kalori.

Konferensi pers tersebut dilakukan secara virtual karena wartawan tidak diperkenankan datang ke lokasi TPST RDF di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, guna mengurangi kerumunan seiring dengan pelaksanaan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19.

Ada dua kementerian yang berperan dalam pembangunan TPST RDF di Cilacap, yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berkaitan dengan penyediaan mesin pengolahan sampah serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berkaitan dengan penyediaan bangunan utama.

Selain itu, Pemprov Jateng berperan dalam penyediaan sarana pendukung TPST RDF, sedangkan Pemkab Cilacap menyediakan lahan untuk lokasi pembangunan TPST RDF beserta jalan akses. Sementara PT SBI Tbk selain terlibat dalam pelaksanaannya juga berminat terhadap bahan bakar alternatif yang dihasilkan TPST RDF tersebut guna mengurangi penggunaan batu bara.

Berdasarkan data yang dihimpun, TPST RDF yang menempati lahan seluas 3 hektare di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, memiliki kapasitas mengolah sampah sebesar 120 ton per hari. Setelah melewati masa uji coba, TPST tersebut menunjukkan hasil sesuai dengan direncanakan atau standar, yakni produk berupa RDF sebanyak 30-40 ton per hari dan kadar air turun dari 57,60 persen menjadi 22,75 persen dalam waktu 20 hari dengan nilai kalori sebesar 687 kilokalori per kilogram (Kkal/kg).

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut