get app
inews
Aa Text
Read Next : Profil Ketua Baznas Kabupaten Tasikmalaya Eddy Abdul Somadi

Respons Dampak Perceraian di Masa Pandemi, Pemprov Jateng Beri Pelatihan Ribuan Perempuan

Selasa, 06 Juni 2023 - 15:39:00 WIB
Respons Dampak Perceraian di Masa Pandemi, Pemprov Jateng Beri Pelatihan Ribuan Perempuan
Wagub Taj Yasin Maimoen meninjau program pelatihan digelar oleh BKOW Jateng di Desa Sidorejo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. (IST)

MAGELANG, iNews.id - Pemprov Jawa Tengah terus berupaya memberdayakan perempuan-perempuan di Jateng. Melalui berbagai program, pemerintah telah melatih lebih dari 2.970 perempuan dengan berbagai keahlian. 

Kali ini, program pelatihan digelar oleh Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Jateng di Desa Sidorejo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Selasa (6/6/2023). Sebanyak 70 perempuan dilatih meracik empon-empon (tanaman herbal) menjadi obat herbal.

Ketua BKOW Jateng, Nawal Arafah Yasin, mengatakan pelatihan digencarkan melalui program Desa Sejahtera (Destara). Program ini, merupakan respons atas maraknya kasus perceraian yang terjadi di masa Pandemi Covid-19.

"Sehingga banyak permasalahan sosial yang terjadi, di antaranya perempuan banyak yang menjadi kepala rumah tangga karena adanya korban perceraian. Sehingga BKOW merasa, kita harus merespons hal ini, mengambil satu gerakan yang bisa membantu kepala rumah tangga (perempuan) untuk bisa memulai usaha dan menyejahterakan dan memenuhi ketahanan keluarga," kata Nawal.

Dia mengatakan, pelatihan yang diberikan kepada perempuan adalah mengolah empon-empon menjadi obat herbal. Pelatihan kepada 70 orang tersebut disesuaikan dengan potensi lokal. Kegiatan ini, lanjutnya, diselenggarakan atas kerja sama antara Pemprov Jateng, BKOW dan Baznas Jateng.

Dia berharap dengan pelatihan tersebut, bisa meningkatkan kemampuan manajerial serta keterampilan para perempuan yang mengikuti pelatihan. 

"Saya titip untuk ibu-ibu yang ikut pelatihan, jangan mandek. Coba tekuni dan mulai (lakukan). Bahwa ini adalah merupakan usaha yang bisa Anda kembangkan. Nanti insya Allah, bisa kita dampingi bukan hanya tataran hulu saja, namun sampai ke packaging (kemasan) saja, bagaimana sampai ke pemasarannya," ujarnya.

Kegiatan pelatihan pembuatan jamu tersebut dibuka secara langsung oleh, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen. Sebelum membuka, wagub berpesan agar peserta pelatihan tidak mudah menyerah. Menurutnya, obat herbal saat ini banyak digunakan di banyak negara. Sehingga, potensi obat herbal sangat besar untuk jadi komoditas. 

"Kalau saat ini Destara melatih Anda berbarengan dengan Baznas meracik empon-empon. Nanti bisa dikembangkan lagi, takarannya. Tanaman-tanaman itu boleh ditumbuk, atau boleh dikeringkan. Berapa gram yang boleh dikombinasikan dengan yang lain. Ini semua saat ini dibutuhkan," katanya.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut