get app
inews
Aa Text
Read Next : Angin Kencang Terjang Magelang dan Temanggung, 136 Rumah Rusak

TEMANGGUNG, iNews.idKekerasan berujung maut kembali terjadi di lingkungan pondok pesantren. Seorang santri sebuah pondok pesantren (ponpes) di Desa Klepu, Kecamatan Pringsurat, KabupatenTemanggung, NF (15) tewas diduga dikeroyok teman-temannya sesama santri.

Korban tewas setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Usai dilakukan visum di RSUD Temanggung pada Minggu (10/9) malam, dibawa ke rumah duka di Kabupaten Semarang, Senin (11/9) dini hari.

Kapolres Temanggung AKBP Ary Sudrajat membenarkan kejadian tersebut. “Kami mendapatkan laporan dari rumah sakit di kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang pada Minggu pukul 9.30 WIB, bahwa ada seorang anak yang meninggal,” katanya.

Polisi masih mendalami terkait hal ini dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi Sementara pengelola ponpes belum bersedia memberikan keterangan terkait kejadian tersebut.

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H Fatchur Rochman sangat menyayangkan dan mengutuk keras dengan kejadian tersebut. “Kami menyerahkan sepenuhnya penanganan kepada Polres Temanggung,” katanya.

Belum diketahui motif maupun modus aksi pengeroyokan hingga menewaskan seorang santri tersebut dan kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan Satuan Reskrim Polres Temanggung.

Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, petugas Satreskrim Polres Temanggung telah melakukan pengecekan dugaan tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi tersebut.

Kombes Satake Bayu menyebutkan, ada 8 anak yang diduga melakukan penganiayaan. Masing-masing; MYS (14) warga Kab Batang, NNF (13) warga Kab Semarang, M (14) warga Kab Magelang, WRA (14) warga Kab Kendal, TMS (14) warga Kab Semarang, MDN (13) warga Kabupaten Semarang, ARR (14) warga Kab Kendal dan KNRK (13) warga Kab Semarang.  “Korban dilakukan penganiayaan dengan menggunakan tangan kosong,” ujarnya.  

Ada 3 saksi yang sudah dimintai keterangan atas insiden ini. Masing-masing; M. Ishaq Murtaqi (19) seksi perlengkapan pondok, warga Kabupaten Semarang, M Ainun Najib (20) pengurus kebersihan pondok, warga Temanggung dan M. Yuli Hidayat (24) selaku kepala pondok, warga Kabupaten Semarang.

Kombes Satake menyebut berdasarkan pemeriksaan sementara, korban ini sering mencuri uang milik temannya di pondok pesantren. Pada Minggu 10 September itu, korban mencuri uang temannya dan dinasihati temannya di kamar karena perbuatan itu dan korban mengakui.

Namun, teman-teman korban emosi dan memukuli korban hingga pingsan. Pengurus ponpes kemudian membawa korban ke Puskesmas Rejosari, namun tutup dan dibawa ke Rumah Inap Gumuk Walik, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, korban telah meninggal dunia.  

“Hasil autopsi kematiannya akibat kekerasan tumpul berupa memar kepala, pendarahan otak sehingga mati lemas,” ujar Kombes Satake.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut