Sejarah Candi Sukuh, Fungsi, Fakta Unik, dan Mitos
KARANGANYAR, iNews.id - Jawa Tengah merupakan provinsi yang memiliki banyak tempat bersejarah, salah satunya Candi Sukuh. Dengan berlibur ke tempat bersejarah di Jawa Tengah, Anda akan mendapatkan banyak pengetahuan.
Mengenal sejarah singkat dari Candi Sukuh saat Kerajaan Majapahit memimpin di Jawa Tengah. Lokasi candi berada di lereng Gunung Lawu, di ketinggian sekitar 1186 meter di atas permukaan laut (mdpl). Seorang arkeolog yang saat itu masih dipimpin Gubernur Raffles menemukan candi dengan bentuk unik ini. Ia menemukannya pada tahun 1815 M.
Ada yang mengatakan bahwa candi yang satu ini berdiri pada zaman Kerajaan Majapahit di abad ke-15 M dan waktu itu masih dipimpin oleh Ratu Suhita. Adapun julukannya adalah The Last Temple. Mendapatkan julukan seperti itu dikarenakan candi ini merupakan candi terakhir bercorak Hindu yang ditinggalkan Kerajaan Majapahit. Bentuknya berbeda dengan candi lainnya, candi ini memiliki bentuk trapesium. Tahun 1995, Indonesia mengajukannya sebagai warisan dunia ke UNESCO.
Arsitektur Candi
Berikutnya adalah mengenai arsitektur dari Candi Sukuh yang memiliki tiga buah teras. Setiap terasnya juga memiliki keunikan yang berbeda-beda. Anda akan melihat keunikannya ketika berkunjung ke lokasi tersebut. Teras terakhir atau teras ketiga merupakan teras yang paling utama dari candi tersebut. Ketika berada di teras ketiga, Anda akan melihat sebuah pelataran yang sangat luas dan besar dari candi ini.
Akan tetapi, ketika baru masuk ke dalam dan menemukan teras pertama yang disebut sebagai gerbang utama menuju candi tersebut. Masuk ke teras kedua, pengunjung yang datang akan melihat sebuah gapura. Namun sangat disayangkan bahwa gapura tersebut sudah tidak utuh lagi alias rusak. Pengunjung juga akan menemukan sebuah patung penjaga dari gapura tersebut bernama Dwarapala.
Fungsi dan Fakta Unik
Fungsi dari candi ini adalah untuk tempat pemujaan yang digunakan pada zaman dulu. Adapun fungsi dari candi adalah menghilangkan hal buruk yang akan terjadi. Ada beberapa hal yang menarik ketika seorang pengunjung datang ke Candi Sukuh.
Berikut beberapa fakta menarik yang harus diketahui:
1. Digunakan Sebagai Tempat Untuk Foto Komersil.
Fakta pertama adalah ada orang-orang yang datang sering juga berfoto untuk kepentingan komersil. Hal ini dikarenakan memiliki taman yang sangat rapi dan bersih, siapapun yang berkunjung ke sana pasti akan merasa betah. Selain itu, bangunan sejarahnya juga sangat artistik sehingga cocok untuk berfoto.
2. Memiliki “Guru” yang Sama
Fakta menarik berikutnya adalah jika diingat-ingat maka Candi Sukuh sebenarnya memiliki bentuk bangunan yang mirip dengan Chiche Itza. Chichen Itza merupakan salah satu bangunan yang terdapat di Meksiko dan bentuknya juga trapesium.
Ada juga yang menyatakan bahwa orang-orang dari suku yang berbeda berpencar ke setiap daerah. Orang-orang tersebut dinilai memiliki nenek moyang yang sama dan mungkin ada intervensi dari makhluk luar angkasa dalam pembuatannya.
Bangunan yang dibuat mengerucut ke atas tersebut dikatakan memiliki arti adanya hubungan Tuhan dengan manusia. Oleh sebab itu, baik candi maupun Chichen Itza memiliki bentuk bangunan yang mengerucut ke atas.
3. Mirip Bangunan di Luar Negeri
Sebenarnya tidak hanya Chichen Itza aja, candi ini ternyata juga memiliki bentuk yang sama dengan bangunan-bangunan lain di Meksiko. Sebut saja Uxmal Teotihuacan yang memiliki bangunan dengan bentuk sama seperti candi. Ada yang mengatakan bahwa semuanya dibuat oleh Suku Maya.
Relief dan Mitos Candi
Beralih ke bagian relief dari candi yang bentuknya erotis. Tentu hal tersebut memiliki maknanya tersendiri. Termasuk pahatan yang vulgar karena terdapat bentuk alat kelamin dari wanita dan pria. Disebut sebagai lambang lingga serta yoni dan sudah ada sejak abad ke-15.
Lingga dan yoni sendiri berarti melambangkan kesuburan dan lambang paling kuno dari Siva. Adapun untuk yoni berarti melambangkan istri dari Dewa Siwa yang bernama Parwati. Kedua relief tersebut melambangkan kesuburan.
Mitos dari Candi Sukuh adalah tes keperawanan. Untuk mengetes keperawanan seorang perempuan, caranya dengan mengenakan kebaya lalu melewati lingga dan yoni. Jika masih perawan maka kainnya akan sobek.
Ada juga tambahan relief Garuda yang bercerita tentang tokoh pembebas. Selain itu, terdapat gambar Bhima yang dengan keberaniannya melawan raksasa.
Alamat, Jam Buka, dan Tiket Masuk
Selanjutnya beralih ke alamat lengkap, lokasinya terletak di Tambak Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Adapun untuk uang tiket masuk yang harus Anda siapkan jika berkunjung ke sana sebesar Rp7.000 per orang. Sedangkan ada juga biaya parkir yang harus dibayarkan yaitu Rp3.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Rute yang harus dilewati jika berangkat dari Kecamatan Tawangmangu adalah dari Jalan Banjarsari–Lawu–Ngunut–ke kiri– Grojogan Sewu–Pringgosari– Somokado-tujuan di kanan jalan.
Ketika berkunjung ke Candi Sukuh, Anda bisa menggunakan sepeda motor ataupun mobil sebagai pilihan transportasi. Jangan lupa untuk membawa kamera agar bisa mengambil banyak gambar. Selain itu, waktu tempuh yang dibutuhkan adalah 21–26 menit berkendara.
Editor: Ary Wahyu Wibowo