get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Kapal Perang Kuno Kerajaan Demak yang Ditakuti Portugis, Tak Mempan Ditembak Meriam

Sejarah Kerajaan Demak, Kesultanan Islam Pertama di Pulau Jawa

Rabu, 25 Januari 2023 - 20:17:00 WIB
Sejarah Kerajaan Demak, Kesultanan Islam Pertama di Pulau Jawa
Kesultanan Islam pertama di pulau Jawa. Salah satu peninggalan kerajaan Demak yakni Masjid Demak (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Kesultanan Islam pertama di pulau Jawa ada di Kerajaan Demak. Walaupun memiliki masa pemerintahan yang relatif singkat, kerajaan tersebut berkontribusi sangat besar terhadap penyebaran agama Islam di tanah Jawa.

Beberapa peran penting yang dilakukan adalah dengan mengirimkan utusan ulama ke berbagai daerah bawahannya hingga mengenalkan ajaran Islam melalui tradisi dan kebudayaan. Karenanya, wilayah kekuasaan Kerajaan Demak cukup luas, terutama saat kepemimpinan Sultan Trenggono. 

Adapun sejarah singkat, raja-raja, kehidupan sosial, politik, dan ekonomi, peninggalan, hingga penyebab keruntuhan Kerajaan Demak sebagai kesultanan Islam pertama di pulau Jawa adalah sebagai berikut.

Kesultanan Islam pertama di pulau Jawa

1.Sejarah singkat Kerajaan Demak

Kerajaan Demak berkuasa di pulau Jawa pada abad ke-16 atau tahun 1500 M sampai 1554 M. kesultanan itu didirikan oleh Raden Patah yang merupakan putra kandung dari Raja Kerajaan Majapahit dengan seorang wanita beragama Islam asal Cina.

Setelah Kerajaan Majapahit runtuh, Raden Patah mendapat dukungan penuh dari para bupati yang berkuasa di sekitar Demak untuk membangun kerajaan. Usai berhasil didirikan, kerajaan tersebut menjadi pusat penyebaran Islam oleh Wali Songo.

Takhta Kerajaan Demak berganti beberapa kali hingga akhirnya runtuh. Namun masa kejayaan kerajaan ini terjadi ketika dipimpin oleh Sultan Trenggono.

Sultan Trenggono dikisahkan berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai bagian timur dan barat pulau Jawa. Selain itu, sang sultan juga mampu menarik mundur Bangsa Portugis dari Jakarta yang hendak menjajah tanah air.

2.Raja-raja Kerajaan Demak

Sebagaimana yang telah dijelaskan, kerajaan ini telah berganti raja selama beberapa kali. Berikut ini adalah nama raja-raja yang memimpin Kerajaan Demak.

-Raden Patah, berkuasa sejak 1500 sampai 1518 M.
-Adipati Unus, berkuasa sejak 1518 sampai 1521 M.
-Sultan Trenggono, berkuasa sejak 1521 sampai 1546 M.
-Sunan Prawoto, berkuasa sejak 1546 sampai 1549 M.
-Arya Penangsang, berkuasa sejak 1549 sampai 1554 M.

3.Kehidupan sosial masa Kerajaan Demak

Sejak berdiri, Kerajaan Demak menganut aturan dan norma yang sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran agama Islam. Karenanya, terdapat perbedaan mencolok dalam kehidupan sosial masa Kerajaan Demak dengan kerajaan Hindu.

Perbedaan tersebut adalah tidak ada kasta dalam kehidupan bermasyarakat masa Kesultanan Demak. Seluruh lapisan masyarakat dapat melakukan beragam aktivitas tanpa dibeda-bedakan berdasarkan status sosial. 

4.Kehidupan ekonomi masa Kerajaan Demak

Perlu diketahui bahwa pusat pemerintahan Kerajaaan Demak berlokasi di pesisir utara Pulau Jawa. Oleh sebab itu, perekonomiannya bergantung pada perdagangan laut. 

Selama masa kejayaannya, Kerajaan Demak mampu menguasai sebagian besar pelabuhan di Jawa. Beberapa di antaranya adalah pelabuhan di Jakarta, Cirebon, Semarang, Jepara, Tuban, Surabaya, hingga Madura.

5.Kehidupan politik masa Kerajaan Demak

Seperti yang telah dijelaskan, kerajaan ini dipimpin oleh keturunan Raden Patah. Kemudian di beberapa daerah kekuasaannya, Kerajaan Demak akan mengutus seorang adipati untuk memimpin wilayah bawahannya tersebut.

6.Keruntuhan Kerajaan Demak

Keruntuhan Kerajaan Demak disebabkan karena masalah internal istana dan eksternal. Masalah internal yang dimaksud meliputi perebutan kekuasaan. 

Perebutan takhta dimulai ketika raja kedua, Adipati Unus tidak memiliki anak laki-laki. Sementara itu, Raden Patah mempunyai banyak anak lelaki dari selir-selirnya.

Konflik tersebut semakin menjadi-jadi saat Sekar Seda Lepen dibunuh oleh Sunan Prawoto karena dianggap menentang kekuasaannya di Kerajaan Demak. Berusaha membalaskan dendam sang ayah, Arya Penangsang turut menghabisi nyawa Sunan Prawoto sekeluarga.

Di sisa-sisa masa kekuasaan, kepercayaan masyarakat terhadap Kerajaan Demak semakin menurun. Pemerintah dianggap gagal menangani perbedaan mazhab yang mulai menjalar menjadi konflik berkepanjangan.

7.Peninggalan Kerajaan Demak

Berikut ini adalah beberapa peninggalan bersejarah Kerajaan Demak yang masih utuh hingga saat ini.

-Masjid Agung Demak.
-Makam Sunan Kalijaga.
-Pintu Bledek yang dibuat oleh Ki Agung Selo pada 1466 dan diyakini mampu menahan petir.
-Dampar Kencana yang dulunya merupakan singgasana Raja Demak.
-Piring Campa yang merupakan hadiah dari ibunda -Raden Patah asal Cina.
-Bedug dan kentongan.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut