get app
inews
Aa Text
Read Next : Puluhan Warga Dilarikan ke RSUD Wongsonegoro, Diduga Keracunan Makanan Hajatan

Semarang Targetkan Masuk Kota Layak Anak Kategori Utama 2022

Senin, 14 Maret 2022 - 20:41:00 WIB
Semarang Targetkan Masuk Kota Layak Anak Kategori Utama 2022
Penguatan gugus tugas Kota Layak Anak (KLA) Kota Semarang. (IST)

SEMARANG, iNews.id - Kota Semarang mematok target masuk kota layak anak (KLA) kategori utama pada 2022. Saat ini, Kota Semarang berpredikat nindya. 

Guna merealisasikan target tersebut, dibutuhkan komitmen seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). Fasilitator KLA Jateng sekaligus pendamping KLA Kota Semarang, Paulus Mujiran mengatakan, memang harus ada komitmen seluruh dinas untuk menjalankan kota layak anak dengan sungguh-sungguh. 

Perlu dibuktikan dengan data, dokumentasi, dan dokumen pendukung lainnya untuk mencapai level utama. Kota Semarang juga masih harus menuhi dua klaster. 

Pertama, klaster hak sipil dan kebebasan. Klaster ini berkaitan dengan akta kelahiran, informasi layak anak, dan forum anak. Kegiatan forum anak di Kota Ssmarang masih kurang di level kota, kecamatan, maupun kelurahan. 

Misalnya di tingkat kota, Forum anak harus dilibatkan dalam penyusunan regulasi peraturan daerah (perda). Hal ini belum berjalan optimal di Kota Semarang. Forum anak juga seharusnya dilibatkan dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang). 

"Perencanaan kota harus ada forum anak. Kota Semarang mau bikin trotoar yg dilalui anak-anak pulang sekolah harus ditanyakan kepada mereka apakah nyaman dengan akses ini atau tidak," kata Paulus, saat menjadi pemateri dalam penguatan gugus tugas KLA Kota Semarang, Senin (14/3/2022). 

Forum anak, kata dia, juga harus dilibatkan dalam pembangunan kecamatan dan kelurahan. Anak dipastikan nyaman tinggal di kelurahan setempat. Sehingga, setiap pembangunan harus melibatkan forum anak. Menurtnya, selama ini anak-anak masih jarang dilibatkan di musrenbang kelurahan. 

"Sehingga, usul-usulan di kelurahan lebih bersifat fisik infrastruktur talud, selokan, jalan, aspal dan sebagainya. Sementara, kegiatan untuk anak-anak tidak ada. Di sisi itu yang masih kurang di forum anak," ujarnya. 

Dia mengatakan, klaster berikutnya yang perlu menjadi perhatian adalah lingkungan keluarga terkait pengasuhan. Selain dua klaster tersebut, kawasan tanpa rokok juga masih sulit diterapkan di Kota Semarang. Apalagi, tak bisa ditampik  bahwa masih banyak pendapatan asli daerah (PAD) Kota Semarang yang bersumber dari rokok. Penerapan kawasan bebas rokok di OPD juga masih sulit. 

Pada 2021 lalu, pengisian nilai KLA secara mandiri sudah mencapai 950 poin. Saat diverifikasi pusat, hanya mendapat 738 poin.  "Sebetulnya hanya kurang 62 poin untuk jadi utama. Jadi, kalau 62 poin bisa diraih kitta bsa jadi kategori utama. Kita harus mengejar mana poin yang harus dikejar," ujarnya. 

Wakil Wali Kota Semarang yang juga Ketua Satgas KLA, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, ada sekitar 24 indikator yang terbagi ke dalam lima klaster. Indikator-indikator yang masih kurang akan segera dipenuhi untuk mewujudkan Semarang sebagai KLA utama. 

Terkait pemenuhan klaster hak sipil kebebasan, pihaknya akan mendorong peran serta beberapa kelembagaan antara lain Dispendukcapil, Diskominfo, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). 

Sedangkan untuk mendukung klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan, dia menyebutkan, perlu peran serta dari beberapa OPD yaitu Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Sosial (Dinsos), dan DP3A. 

Kepala DP3A Kota Semarang, Ulfi Imran Basuki mengatakan, akan segera mengoordinasikan dan mengintegrasikan per klaster agar bisa mencapai KLA predikat utama.  "Sesuai petunjuk dari Bu Wakil bahwa kita harus singkronisasi satu per satu untuk mencapai integrasi yang kuat," ujarnya.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut