Silaturahmi Pemerintah dan Masyayikh, Gus Yasin: Bukan Sekadar Seremonial tapi Sharing

"Terima kasih ini silaturahmi dengan para Masayikh, Habaib di Sarang kita diskusi soal bagaimana membangun kebersamaan, membangun bangsa dan negara," ujar Ganjar.
Di tengah keberagaman dan kemajemukan masyarakat yang ada di Tanah Air, menumbuhkan sikap toleransi dan kerukunan antar umat, hal tersebut harus terus ditingkatkan kepada seluruh masyarakat.
Untuk menjaga hal tersebut, Ganjar mengaku mendapat banyak petuah dan usulan usai berdiskusi bersama dengan para ulama.
"Saya mendapatkan banyak petuah, saya mendapatkan banyak masukan dan beberapa di antaranya mengusulkan agar pertemuan semacam ini terus dilakukan, tentu saya menerima dengan baik," ujarnya.
Adapun sejumlah ulama yang hadir antara lain Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), KH Mustofa Aqil Siroj (adik kandung mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj), KH Zuhrul Anam Hisyam (Gus Anam), KH Mu'tashim Billah (Pandanaran) dan Pimpinan Ponpes Al Muayyad Solo, KH Karim.
Dari luar Pulau Jawa, ada KH Ahmad Tajally (PP Roudhotus Lampung Tengah), KH Kholiq Amrullah Adnan (PP At Taqwa Lampung Timur), KH RM Soleh Bajuri (PP Roudhotus Lampung Selatan), KH Mahfudz (Rois Syuriah PW NU Papua Karom), KH Farhan (Ketua Tanfidziyah NU Syarmi Papua), KH Mansyur Al Kaff (PP Al Anwar Jayapura), KH Ahmad Damanhuri (Syuriah PWNU Jayapura)
Kemudian ada KH Zaenul Abidin (PP Miftahul Ulum Tanah Laut), KH Ahmad Junaidi (PP Darul Imin Palangkaraya), KH Imam (PP Al Hafid Tenggarong), KH Abdus Syukur (PP Miftahul Ulum Tenggarong) dan Habib Yahya Bin Muhsin Alidrus (Majelis Zikir Merah Putih Banjarmasin).
Editor: Ahmad Antoni