Siswa Madrasah di Pekalongan Luka Memar akibat Dikeroyok Belasan Temannya
Zainudin, kepala sekolah dan pimpinan pondok pesantren MBS Assalam Pekalongan membenarkan telah terjadi peristiwa kekerasan melibatkan sejumlah santri.
“Kejadian kekerasan berlangsung Sabtu 9 September malam. Kami sudah melakukan pemanggilan semua pelaku yang terlibat mulai dari santri kelas 7, 8, 9 juga dengan para saksi yang mengetahui peristiwa itu,” katanya.
Dia mengatakan ada kelalaian pengasuh hingga terjadi kekerasan terhadap anak tersebut. “Pada saat kejadian di asrama pondok harusnya ada pengasuh yang bertugas 24 jam, total ada 9 pengasuh yang mengurusi asrama santri,” ujarnya.
Pihak pesantren menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua atas kelalaian sehingga ada siswa terluka akibat penganiayaan.
Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Isnovim menyebutkan pihaknya sudah menerima laporan adanya penganiayaan ini. “Kami masih melakukan penyelidikan kasus kekerasan terhadap anak dengan terduga pelaku juga anak- anak tersebut,” ujarnya.
Keluarga dan korban sudah dimintai keterangan pihak aparat penegak hukum. Saksi serta terduga pelaku segera akan dilakukan pemeriksaan dan belum ada penetapan tersangka dalam kasus penganiayaan siswa oleh senior ini.
Editor: Ahmad Antoni