Sudah 90 Persen, Tol Trans Jawa Bisa Dilalui saat Natal dan Tahun Baru

KENDAL, iNews.id - Jalan Tol Trans Jawa diperkirakan sudah bisa dilalui saat libur panjang Natal dan Tahun Baru 2019 mendatang. Saat ini, progres pembangunan jalan tol dari Merak hingga Banyuwangi sudah mencapai 90 persen.
Kepastian itu diungkapkan Menteri BUMN Rini Soemarno saat meninjau Jembatan Kalikutho di ruas Jalan Tol Batang-Semarang, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (12/11/2018).
Rini mengungkapkan, pemudik kini tidak harus mengalami kemacetan di jalur Pantura dan bisa melaju bebas tanpa hambatan di jalan tol yang sudah tersambung Jakarta hingga Surabaya. “Memang masih ada beberapa titik yang belum selesai, tapi informasinya akhir November ini akan diselesaikan titik-titik yang saat ini belum tuntas dikerjakan,” kata Rini.
Peninjauan Rini tersebut sekaligus mengecek kesiapan jalan tol dari Surabaya hingga Jakarta dengan menggunakan kendaraan. Rini beserta rombongan akan menempuh perjalanan sepanjang 800 kilometer dengan waktu tempuh 16 jam untuk meninjau sejumlah titik proyek jalan tol.
Rini mengatakan, Tol Trans Jawa ini adalah jalur yang dinantikan lebih dari 20 tahun. Rencananya, jalan tol tersebut diresmikan Presiden Jokowi pada pertengahan Desember 2018 sebelum Natal dan Tahun Baru 2019. “Sebagian ruas tol ini nanti bersifat fungsional dan masih gratis,” ucapnya.
Rini menambahkan, terkoneksinya Pulau Jawa melalui jalan tol akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Dia menjelaskan, dengan berfungsinya Tol Trans Jawa itu yang paling utama yakni, biaya logistik tentu akan lebih murah karena akses transportasi lebih cepat dan efisien. Hal itu kemudian akan diikuti dengan terbukanya lapangan kerja, serta menggerakan kegiatan perekonomian di daerah yang dilalui ruas Tol Trans Jawa.
Pada Sabtu, 10 November 2018 lalu, Jembatan lengkung Tol Kalikutho di perbatasan Kendal-Batang, Jawa Tengah menjalani uji beban untuk kekuatan jembatan yang pernah runtuh ini. Hasilnya, jembatan hanya mengalami pergerakan lenturan di bawah toleransi.
Uji coba jembatan tersebut untuk mengetahui kekuatan jembatan agar tidak berbahaya saat dioperasionalkan mendatang. Uji coba ini dilakukan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
Untuk melakukan uji beban di jembatan ini, sebanyak 36 truk bermuatan dengan total berat beban 1,368 ton ditempatkan di atas jembatan. Meski mengalami pergeseran, hasilnya masih di bawah toleransi dan layak untuk dilalui kendaraan berat.
Editor: Kastolani Marzuki