get app
inews
Aa Text
Read Next : Cerita Korban Longsor Banjarnegara, Lari ke Hutan saat Kampungnya Tertimbun dalam Sekejap

Sungai Banjirkanal Timur Dinormalisasi, Semarang Akan Bebas Banjir

Jumat, 05 Januari 2018 - 22:31:00 WIB
Sungai Banjirkanal Timur Dinormalisasi, Semarang Akan Bebas Banjir
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (tengah) memencet tombol sirine tanda dimulainya megaproyek normalisasi Sungai Banjirkanal Timur (BKT) Kota Semarang. (Foto: iNews.id/Andik Sismanto)

SEMARANG, iNews.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan peletakan batu pertama megaproyek normalisasi Sungai Banjirkanal Timur (BKT) Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (05/01/2018).

Peletakan baru pertama itu menandai dimulainya pembangunan sekaligus normalisasi BKT sepanjang 14,8 kilometer. Ganjar Pranowo mengatakan, dengan normalisasi BKT harapannya mampu mengendalikan banjir yang selama ini sering terjadi di wilayah timur Kota Semarang.

"Pemerintah Provinsi terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah kota dalam penanggulangan masalah banjir, seringkali terjadi saat musim penghujan," katanya.

Ganjar menerangkan, normalisasi BKT merupakan langkah yang terintegrasi dengan penyelesaian rob di Kota Semarang. Normalisasi juga bagian dari upaya untuk menata sepanjang bantaran Sungai BKT yang selama ini tidak hanya terjadi pendangkalan parah, namun juga banyak ditempati oleh masyarakat. "Hasil akhir normalisasi sekaligus penataan kawasan Sungai Banjirkanal Timur ini juga bisa menjadi salah satu tujuan wisata," katanya.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana, Ruhban Ruzziyatno menyebutkan, untuk normalisasi akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan selama 720 hari mulai 27 Desember 2017 hingga 16 Desember 2019 mendatang.

Untuk tahap pertama, akan dinormalisasi sepanjang, 6,7 kilometer mulai dari jembatan Majapahit hingga ke hilir yakni kawasan Tambak Lorok. Sementara tahap kedua, dimulai dari Jembatan Majapahit sampai Pucang Gading dengan panjang 7,9 kilometer sehingga jika ditotal normalisasi BKT capai 14,6 kilometer. "Harapannya bisa segera mengendalikan banjir sehingga nantinya betul-betul banjirnya itu bisa dikanalisasi," katanya.

Normalisasi Sungai BKT itu memaksa ratusan pedagang kaki lima (PKL) di Barito pindah ke lokasi lain karena tempat mereka berjualan terdampak proyek tersebut. Para PKL itu akan direlokasi ke Pasar Klitikan Pedurungan. Pasar tersebut mampu menampung sebanyak 2.500 pedagang.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut