Syekh Maulana Syamsuddin, Ulama Kondang Penyebar Islam di Pemalang Zaman Wali Songo
PEMALANG, iNews.id - Nama Syekh Maulana Syamsuddin merupakan salah satu ulama terkemuka yang turut menyebarkan agama Islam di Kabupaten Pemalang pada zaman Wali Songo. Makam Syekh Maulana hingga kini masih ramai diziarahi jutaan umat Islam dari berbagai penjuru.
Jejak sejarah masuknya Islam di tanah Jawa yang disebarkan oleh Wali Songo pada masa silam, khususnya di Kabupaten Pemalang, melekat erat dengan Syekh Maulana Syamsuddin yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Ki Jogo Segoro atau Sang Penjaga Laut.
Makam Syekh Maulana Syamsuddin terletak persis di bibir Pantai Tanjungsari, Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Pantai utara laut Jawa, di antaranya Pantai Tanjungsari dan Pantai Widuri Pemalang, sejak dahulu merupakan salah satu jalur utama yang sering disinggahi oleh para Saudagar dari mancanegara, seperti dari Gujarat Arab, India, Pakistan, Inggris, Portugis, hingga VOC Belanda.
Agama Islam yang kala itu masuk ke pulau Jawa, tak luput dari pengaruh pertukaran budaya yang dibawa para saudagar mancanegara, yakni dari Gujarat Arab dan India, yang kemudian dalam perkembangannya banyak melahirkan tokoh ulama besar di Tanah Jawa, seperti Wali Songo.
Wali Songo sendiri merupakan ujung tombak penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa, dan menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Nusantara.
Silsilah atau Garis Keturunan
Dikutip dari berbagai sumber, Syekh Maulana Syamsuddin memiliki nama lengkap Sayyid Hasan Syamsudin bin Awwad Al Alawi. Dia lahir pada sekitar tahun 1700 M atau 1100 H, diperkirakan beliau hidup pada zaman yang sama dengan Sri Sultan Hamengku Buwana I (1717-1792 M), satu masa dengan Mbah Nur Kalam Kauman Pemalang.
Secara silsilah atau garis keturunan, Syekh Maulana Syamsuddin masih keturunan dari ulama besar termasyhur di dunia, yang jika diurutkan sampai pada Syekh Abdul Qadir Jaelani.
Kemudian nasabnya itu menyambung pada garis keturunan Rasulullah dari Sayyidah Aisyah dan Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah.
Beberapa sumber menyebutkan, Syekh Maulana Syamsuddin wafat ketika sedang mengemban tugas dari Syekh Maulana Maghribi untuk mengantarkan surat kepada Sunan Gunung Jati di Cirebon.
Namun dalam perjalanan ke Cirebon, beliau dicegat gerombolan perampok yang mengiranya seorang Saudagar. Dalam perlawanan menghadapi gerombolan perampok, beliau terbunuh.
Gelar Ki Jogo Segoro atau Sang Penjaga Laut
Oleh masyarakat Kabupaten Pemalang dan sekitar, Syekh Maulana Syamsuddin mendapat julukan Ki Jogo Segoro atau Sang Penjaga Laut. Gelar itu diberikan karena beliau merupakan sosok ulama besar yang tidak hanya ahli dalam wawasan agama, tetapi juga memiliki wawasan dan keahlian dalam bidang kemaritiman dan strategi kelautan.
Tak hanya itu, dia juga mendapat gelar Mbah Keramat, yang dinukil dari kata yang sebenarnya dalam bahasa Arab adalah Shohibul Karomah, yang artinya memiliki karomah. Tetapi karena pada umumnya orang Jawa sedikit sulit mengucapkan lafaz arab, dan lebih mudah menyebutnya singkat, yaitu Mbah Keramat.
Hingga kini, makam Syekh Maulana Syamsuddin yang berjuluk Ki Jogo Segoro atau Mbah Keramat, yang berada tepat di tepi Pantai Tanjungsari Pemalang setiap harinya masih ramai dikunjungi peziarah.
Terpantau, menjelang bulan puasa atau Ramadan, dalam dua pekan ini, Selasa (7/3/2023), ribuan peziarah dari dalam dan luar daerah, masih ramai mengunjungi makamnya.
Editor: Ahmad Antoni