get app
inews
Aa Text
Read Next : 29 Pria yang Jadi Tersangka Pesta Gay di Surabaya Positif HIV, Ini Langkah Dinkes

Tak Tahu Jumlah Warga Terinfeksi Virus Korona, Pejabat Dinas Kesehatan China Dipecat

Jumat, 31 Januari 2020 - 14:15:00 WIB
Tak Tahu Jumlah Warga Terinfeksi Virus Korona, Pejabat Dinas Kesehatan China Dipecat
Penanganan pasien terinfeksi virus korona di Wuhan, China (Foto: Antara)

BEIJING, iNews.id - Dinilai tak sigap menghadapi kasus penyebaran virus korona, salah satu petugas Dinas Kesehatan di China dipecat. Tang Zhihong, tak mengetahui jumlah warga yang terjangkit virus korona di Kota Huanggang, China tempatnya bertugas.

Tang Zhihong saat itu ditanya tim inspeksi dari pemerintah pusat serta jurnalis stasiun televisi pemerintah, tentang jumlah penderita virus korona di wilayahnya pada Kamis (30/1/2020). Namun, dengan lantang Tang menjawab tidak tahu jumlah warga di Huanggang yang dirawat karena terinfeksi virus korona.

"Saya tak tahu. Saya belum tahu persis," ujarnya, dikutip dari Reuters, Jumat (31/1/2020).

Dia hanya bisa menjawab daya tampung rumah sakit rujukan bagi penderita virus korona.

"Saya hanya tahu berapa banyak tempat tidur di sana. Jangan tanya saya berapa banyak orang yang dirawat," ujarnya.

Beberapa jam kemudian, dinas kesehatan Kota Huanggang mengeluarkan pernyataan bahwa Tang telah dicopot.

Kisah Tang menjadi viral setelah diangkat stasiun televisi pemerintah di platform media sosial Weibo serta mendapat komentar lebih dari setengah juta netizen. Kebanyakan dari mereka menggungkapkan kemarahan kepada Tang.

Pemerintah menegaskan akan menyelidiki dan menghukum para pejabat yang tak terlibat dalam memerangi virus korona serta malas bekerja.

Jumlah kasus virus korona di Huanggang merupakan yang terbesar kedua setelah Wuhan, yakni 12 orang meninggal dan 500 positif terinfeksi. Huanggang juga sudah diisolasi oleh pemerintah sebagai upaya mencegah penyebaran virus.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan darurat global virus korona pada Kamis. Darurat global diumumkan ketika China melaporkan jumlah kematian meningkat menjadi 213 orang dengan hampir 10.000 positif terinfeksi.

"Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi penyebaran virus ke negara-negara lain dengan sistem kesehatan lebih lemah," kata bos WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut