get app
inews
Aa Text
Read Next : Profil Biodata Arsul Sani, Hakim MK asal Pekalongan yang Dituduh Ijazah Palsu

Tercemar Limbah Pabrik Lebih 3 Tahun, Warga Pekalongan Hanya Bisa Mengeluh

Kamis, 24 Juni 2021 - 17:29:00 WIB
Tercemar Limbah Pabrik Lebih 3 Tahun, Warga Pekalongan Hanya Bisa Mengeluh
Limbah pabrik tekstil mencemari permukiman warga di Desa Watusalam Kecamatan Buaran Pekalongan. (iNews/Suryono Sukarno)

PEKALONGAN, iNews.id - Ratusan rumah warga terdampak limbah pabrik tekstil di Desa Watusalam Kecamatan Buaran Pekalongan. Rumah mereka setiap hari tertimpa abu sisa pembakaran batu bara

Asap hitam dari cerobong pabrik mengeluarkan abu berbentuk debu dan pasir mencemari rumah warga. “ Seluruh ruangan rumah mulai dari ruang tamu, kamar tidur, ruang makan selalu dipenuhi debu limbah batu bara, berbentuk debu dan pasir hitam. Kami harus selalu membersihkan rumah dan sering terkena sakit batuk juga flu diduga karena sisa limbah  tersebut,” kata Sukron salah satu warga terdampak limbah pabrik ini, Kamis (24/6/2021).

Warga mengeluhkan hal ini sudah berlangsung cukup lama lebih dari tiga tahun, dan semakin parah setelah lebaran tahun ini . Hal ini setelah pabrik membangun fasilitas baru dan cerobong baru lebih besar.

“Pabrik memang sudah lama berdiri dan sejak awal kami sudah meminta agar masalah limbah benar- benar diperhatikan namun ternyata tidak ada perbaikan mengenai limbah. Warga sudah beberapa kali bertemu dengan perusahaan dan mengadukan ke pemerintah desa juga pemerintah kabupaten bahkan ke DPR D namun sampai sekarang belum ada tindakan tegas ,” kata Fauzy, Ketua RT di lokasi terdekat dengan pabrik ini.

Selain limbah batu bara, warga juga mengeluhkan limbah cair dari perusahaan ini yang dibuang ke pemukiman. “ Limbah cair berwarna coklat kehitaman, berbau tak sedap ini mengalir di selokan dan sungai sehingga mencemari lingkungan. Selain itu suara bising mesin pabrik juga sangat mengganggu,” katanya.

Warga berharap pencemaran lingkungan dari pabrik ini segera bisa diatasi agar warga sekitar pabrik tidak terganggu baik masalah debu, suara juga limbah cair .

“Dari pihak perusahaan hanya memberikan tanggapan melalui surat kesanggupan memperbaiki, namun sampai sekarang ternyata pencemaran tetap berlangsung,” ujar Fauzy .

Ketika media ke perusahaan ini untuk meminta klarifikasi, pihak manajemen setempat tidak menemui karena kantor pusat berada di Surabaya.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut