TMMD Sengkuyung III Dorong Penanganan Stunting hingga Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

SEMARANG, iNews.id - Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung III Tahun 2023 bergerak mengatasi persoalan dalam program prioritas Kota Semarang. Pembukaan TMMD Sengkuyung III 2023 berlangsung di Lapangan Jatirejo Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Asisten I Setda Kota Semarang M Khadik mewakili Wali Kota Semarang menyampaikan apresiasinya atas kontribusi positif teman-teman TNI yang tidak pernah berhenti dalam kegiatan pembangunan di Kota Semarang melalui TMMD.
Program TMMD ini merupakan wujud pembangunan kolaboratif tiga elemen yakni TNI, pemerintah daerah dan masyarakat yang terlaksana rutin setiap tahun.
"Hal ini sebagai dukungan dan solusi penyelesaiaan PR-PR (pekerjaan rumah) pembangunan di wilayah," kata Khadik, Selasa (26/9/2023).
Kegiatan TMMD diharapkan akan menumbuhkan dan memupuk kembali semangat gotong royong di tengah masyarakat kekinian.
Gotong royong sebagai nilai luhur nenek moyang ini merupakan modal besar dalam membangun dan menjaga ketahanan nasional yang kokoh.
Kesinambungan program TMMD ini juga telah dan akan terus memberikan manfaat bagi masyarakat secara merata.
"Alhamdulillah TMMD Sengkuyung I dan II di Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen dan Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik telah berjalan lancar dan memberi kemanfaatan secara luas baik dari segi fisik maupun non fisik bagi warga masyarakat," katanya.
Penyelenggaraan TMMD 2023 ini juga sekaligus sebagai momen baik untuk bersama memulihkan pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang pasca pandemi Covid-19.
Pemkot Semarang melalui DP3A Kota Semarang juga turut mendorong program prioritas pemerintah pusat dan Kota Semarang.
Sebut saja penanganan stunting, penanggulangan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan dan pengendalian inflasi serta program prioritas lainnya dapat berjalan semakin baik.
Khadik menambahkan, dari TMMD ada semangat kebersamaan, bergerak bersama untuk bangkit membangun dan mewujudkan bermasyarakat yang aman, nyaman dan kondusif.
"Jika seluruh komponen masyarakat kerja bareng, nyengkuyung, ngeroyok maka PR-PR pembangunan baik fisik maupun non fisik akan terselesaikan dan Kota Semarang akan semakin hebat," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni