TMMD Sengkuyung Kota Semarang: Pavingisasi, Rehab RTLH hingga Pengentasan Stunting
Kegiatan non fisik yang harus didorong OPD, lanjut Trijoto, berupa pengentasan stunting bagi anak dan ibu hamil. "Dengan kegiatan bazar pak Rahman semacam ini bisa membantu masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga murah," ujarnya.
Sementara itu, Dandim 0733 Kota Semarang, Letkol Inf Rahmad Saerodin mengatakan, kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap I ini digelar di daerah Wonoyoso, Mijen, Kota Semarang. "Selama 30 hari akan dikerjakan kegiatan fisik dan non fisik," ujarnya.
Kegiatan fisik, lanjutnya, berupa pavingisasi sepanjang 230 meter yang menghubungkan kampung Wonoyoso dan jalan Wonoplumbon. "Ada pembuatan talud, rehab Rumah Tak Layak Huni (RTLH) dan lain sebagainya," sebutnya.
Menurutnya, untuk kegiatan non fisik, Kodim 0733 Kota Semarang menggandeng OPD terkait seperti Dinas Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang menggelar sosialisasi dan pencegahan stunting, sosialisasi Jo kawin bocah, dan pendampingan.
Selain itu ada juga kegiatan donor darah, KB kesehatan, wawasan kebangsaan, pasar murah, dan kegiatan UMKM.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ulfi Imran Basuki mengatakan bahwa DP3A ikut andil dalam TMMD khususnya dalam kegiatan Non fisik.
"Kita memberikan sosialisasi pelayanan kita termasuk unit pemberdayaan. Kegiatan Non fisik berupa pemberdayaan perempuan di daerah Mijen ini, juga sosialisasi-sosialisasi," katanya.
Sedangkan untuk program penurunan stunting, DP3A bekerja sama dengan Disdalduk KB dan Dinas Kesehatan Kota Semarang. "Termasuk peningkatan gizi pencegahan stunting kami kerja sama dengan Dinkes dan Dinas Ketahanan Pangan menggelar Bazar Murah Pak Rahman," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni