Tradisi Syawalan, Warga Pekalongan Gelar Makan Lontong Lodeh Bersama

PEKALONGAN, iNews.id - Perayaan Syawalan atau tujuh hari setelah Lebaran menjadi momen yang paling ditunggu masyarakat di Kabupaten Pekalongan. Dalam tradisi itu, warga menggelar lutisan atau rujak buah dan makan lontong lodeh bersama.
Acara tahunan yang dilakukan ini untuk mempererat silaturahmi antar warga. Anak-anak hingga orang tua melebur jadi satu menikmati hidangan yang enak dan segar serta unik ini.
Warga menikmati dan senang dengan perayaan syawalan yang dilakukan dengan makan bersama lontong lodeh dan lutisan atau rujak buah.
"Setelah puasa sunah syawal, hari ke-7 warga sholat tasbih di mushala lalu menyipakan makanan berupa lontong lodeh dan lotisan atau rujak buah," kata Ketua RT Pekuncen, Saifudin, Minggu (31/5/2020).
Persiapan dilakukan oleh para ibu- ibu, memasak aneka makanan ini seperti lontong, sayur lodeh, lauk, gorengan, urap, sambal. Warga juga menyiapkan buah untuk dijadikan lotis atau rujak buah dan minuman segar es sirup.
"Menu yang khusus dan wajib ada adalah lontong dengan sayur lodeh, ini sebagai wujud syukur, saling memaafkan juga menjalin kebersamaan. Buah dibuat lotis atau rujak, untuk mengembalikan kesegaran dan semangat warga setelah memasuki bulan syawal, agar bisa lebih baik lagi," kata Saifudin.
Setelah semua siap, warga beramai- ramai menimati aneka makanan yang enak, nikmat dan juga segar tersebut.
"Acara syawalan ini sangat bagus dan kita akan terus keatarikan . Sambil makan, bisa menjalin silaturahmi antartetangga juga keluarga, agar semakin akrab,” kata warga Pekuncen, Nur Baeti.
Keseruan dan keakraban terjadi sepanjang acara makan bersama ini. Warga saling memaafkan atar mereka tidak ada lagi iri dengki. Hal ini sekaligus bersedekah juga menjamu makanan ke warga yang datang berkunjung saat acara ini.
Editor: Kastolani Marzuki