Kadus Mantran Wetan Handoko mengatakan selama pandemi Covid-19 warga tetap menjalani tradisi Tumpeng Jangk namun secara sederhana, yakni tanpa pementasan kesenian sebagai hiburan, sedangkan tahun ini agenda dusun itu dimeriahkan dengan pergelaran kesenian.
Bripka RR Ambil Senjata Brigadir J di Magelang karena Takut Ada Keributan dengan Kuat Ma'ruf
Bahkan, katanya, dusun setempat menjadi tuan rumah Festival Lima Gunung XXI/2022 selama 30 September-2 Oktober 2022. Festival tahunan itu diprakarsai secara mandiri oleh para seniman petani Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang (Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh). Festival Lima Gunung XXI/2022 dengan tema Wahyu Rumagang.
"Sekarang pemerintah sudah memberi kelonggaran (aktivitas warga setelah pandemi Covid-19 melandai) sehingga 'merti dusun' bisa dilaksanakan dengan meriah, dengan pentas-pentas kesenian," ujar dia.
Melalui pelaksanaan tradisi tersebut, ujarnya, warga mengungkapkan syukur kepada Tuhan karena telah memberikan rahmat melimpah untuk kehidupan mereka. Dalam kesempatan itu, mereka juga berdoa untuk kebahagiaan para leluhur dusun dan kelestarian alam setempat. Kawasan itu sebagai areal pertanian subur untuk pertanian hortikultura.
"Biarpun harga sayuran sedang 'mletre' (turun, red.) tetapi masyarakat tetap semangat melaksanakan 'merti dusun' dengan pentas wayang kulit dan dilanjut Festival Lima Gunung," katanya.
Ia juga menyebut pentingnya tema Festival Lima Gunung tahun ini, Wahyu Rumagang, bagi warga setempat karena 'wahyu' diartikan sebagai keberuntungan dan kebahagiaan, sedangkan 'rumagang' sebagai bangkit untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Editor : Ahmad Antoni
Follow Berita iNewsJateng di Google News