Tragis, Ibu Asal Grobogan Tewas Tenggelam di Perairan Kepri, Balita Belum Ditemukan
GROBOGAN, iNews.id - Suasana duka menyelimuti keluarga Sulipah, di Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. Sulipah tewas di perairan Kepulauan Riau (Kepri), karena kapal yang ditumpanginya tenggelam.
Kejadian nahas dialami Sulipah saat hendak ke Malaysia, Mirisnya, sang anak balita Sulipah yang turut dalam perjalanan menuju ke Malaysia, hingga kini belum juga ditemukan. Kapal tenggelam ini, mengangkut delapan TKI ilegal tujuan Malaysia.
Jenazah Sulipah sampai saat ini masih berada di RSUD Kota Batam, untuk kepentingan penyelidikan. Tangis pilu tak kuasa ditahan Anis Sekar. Anak sulung Sulipah tersebut, begitu sedih atas meninggalnya ibu kandungnya.
Sambil menahan tangis, Anis Sekar mengaku sempat berkomunikasi dengan ibunya melalui WhatsApp (WA), dan Facebook sebelum kapal yang ditumpangi ibunya tenggelam. "Saya komunikasi terakhir dengan ibu melalui WA dan Facebook, saat ibu baru tiba di Batam," katanya, Kamis (17/11/2022).
Sulipah dan anak balitanya, berencana kembali ke Malaysia, untuk kembali bekerja pada Selasa (15/11/2022). Dia sempat pulang ke Grobogan, untuk berlibur selama enam bulan, dan bertemu dengan anak serta kedua orang tuanya.
Bersama delapan orang lainnya, Sulipah menjadi korban tenggelam di perairan Kepri. Sulipah berangkat ke Malaysia, membawa putera bungsunya, Abdul Ahesan (4). Namun nahas, keduanya turut menjadi korban kapal tenggelam tersebut.
Jenazah Sulipah berhasil diidentifikasi, setelah diunggah ke media sosial, dan langsung ditanggapi oleh Anis Sekar. Sebelum tenggelam, Sulipah bersama TKI ilegal lainnya, sempat menginap di Kota Batam, selama dua hari untuk menunggu kedatangan kapal yang akan mengangkutnya ke Malaysia.
"Kami sangat kaget dan heran, selama 15 tahun ibu di Malaysia, tidak pernah melakukan perjalanan laut dan selalu menggunakan pesawat. Setiap dua tahun sekali, ibu selalu pulang ke kampung halaman untuk bertemu kami bersama nenek dan kaki," kata Anis Sekar.
Dia mengungkapkan selalu mengantar ibunya ke bandara untuk berangkat ke Malaysia. Ibunya telah menikah dengan warga Bangladesh, dan dari pernikahan itu telah dikaruniai dua anak berusia empat serta sepuluh tahun.
Editor: Ahmad Antoni