Truk Tangki Bahan Kimia Terguling di Baturaden Banyumas, Sopir Terluka, Kernet Tewas

BANYUMAS, iNews.id – Kecelakaan terjadi di jalan menurun Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (29/3/2021). Sebuah truk tangki yang mengangkut bahan kimia natrium hidroksida, terguling diduga akibat rem blong.
Sopir truk mengalami luka. Sedangkan kernet truk yang terlempar dari truk sejauh 10 meter tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto.
Kernet truk yang tewas diketahui bernama Muhdi (50), warga Pandeglang Jawa Barat. Sementara, sopir truk bernama Firman Firdaus (23) yang juga warga Pandeglang mengalami luka dan dirawat di RS Wijayakusuma Purwokerto.
Sementara itu, cairan kimia yang tumpah mencemari puluhan kolam warga hingga menyebabkan ribuan ikan mati.
Kecelakaan tersebut sempat membuat kaget warga Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturaden, Banyumas. Pasalnya, sebelum terguling truk melaju dengan kencang dari arah Baturaden sambil membunyikan klakson.
Beruntung saat kejadian kondisi jalan sedang sepi sehingga tak menimbulkan korban jiwa lainnya. Truk tangki ini sempat terguling beberapa kali sebelum berhenti di lahan pertanian milik warga.
“Kejadiannya saat itu truk lagi turun. Kemungkinan karena rem blong hingga truk masuk ke area sawah.” Kata Slamet, warga.
Sementara, polisi dari Unit Lakalantas Polresta Banyumas yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP. Selain memeriksa kondisi kendaraan, polisi juga meminta keterangan warga sebagai saksi.
Sementara itu, akibat tumpahan bahan kimia yang terbawa air dari saluran air mencemari puluhan kolam ikan milik warga. Kondisi ini membuat ribuan ikan di kolam warga mati.
Beberapa warga bahkan mengaku mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Pasalnya, ikan yang mati berukuran besar hingga berat mencapai 5 kilogram satu ekor. Beberapa warga langsung mengeringkan kolam ikannya untuk menghindari pencemaran meluas.
“Ikan-ikan pada mati semua tercemar cairan kimia. Ada 10 kolam yang kena. Untuk kerugian per kolamnya Rp2,5 juta,” kata Kuat Waluyo, pemilik kolam.
Sementara itu, agar pencemaran tidak semakin meluas warga memindahkan bahan kimia dari tangki ke dalam drum. Selain itu, warga juga membersihkan jalan dengan menyemprotkan air agar tidak membahayakan pengguna jalan.
Editor: Ahmad Antoni