Unik, Lukisan Payung Karya Siswa Difabel Ini Menarik Perhatian Bupati Kendal

KENDAL, iNews.id – Siswa difabel sekolah luar biasa (SLB) di Kendal, Jawa Tengah, dengan keterbatasannya ternyata menyimpan ketrampilan yang jarang dimiliki orang lain. Seperti Desta Eka Nanda, siswa Sekolah Menengah Atas di SLB Swadaya Kaliwungu Kendal.
Dia memiliki ketrampilan lebih dalam menggambar tidak menuangkan dalam delembar kanvas. Namun Desta memilih payung sebagai media lukisannya. Penyandang tunarungu dan wicara ini pandai melukis payung yang unik dan menarik.
Payung beraneka warna yang polos tanpa gambar, dijadikan sebagai media menuangkan kreativitasnya melukis bunga. Menggunakan cat khusus yang tidak mudah luntur, tangan Desta mahir menggoreskan kuas menjadi lukisan bunga yang mempercantik payung.
Kekurangan pendengaran dan bicara tidak menyurutkan Desta untuk terus berkreasi menciptakan payung lukis yang indah. Bagi guru SLB Swadaya Kaliwungu, Desta memiliki keterampilan lebih dibanding teman-temannya. Komunikasi dengan guru melalui bahasa isyarat menjadikan siswa ini bisa menuangkan kreativitasnya dalam hal menggambar.
Indrayati, guru SLB Swadaya Kaliwungu mengatakan, Desta memang sejak pertama masuk sekolah sudah mempunyai bakat menggambar. Biasanya menggambar di kertas atau kanvas.
Sebagai guru mengarahkan Desta untuk lebih kreatif sehingga menjadi bekal di kemudian hari. Maka dipilihlah payung sebagai media lukisnya yang akan menambah seni dan nilai jika dijual ke masyarakat umum.
“Dia punya talenta. Selain membatik, melukis payung, juga melukis di kertas kanvas. Mereka memang tunarungu wicara, tapi alhamdulillah dia punya talenta yang nggak dipunya lainnya,” kata Indrayati, Minggu (20/6/2021).
“Dia dilatih/diajari keterampilan sama guru-guru di sini untuk bekal dia nanti kalau sudah bisa mandiri, keluar dari sekolah ini,” katanya. Payung lukis karya anak-anak siswa SLB Swadaya Kaliwungu ini menarik perhatian Bupati Kendal Dico Ganinduto.
Bupati mengapresiasi karya anak-nak SLB yang ternyata tidak kalah dengan yang normal bahkan bisa kreatif. Phaknya mendorong karya anak-anak difabel ini terus diangkat/ dan yang selama ini hanya mengandalkan media sosial bisa lebih ditingkatkan.
Pemerintah Kabupaten Kendal yang sudah bekerja sama dengan digital platfom jual beli online bisa digunakan sebagai ajang promosi dan pemasaran hasil karya anak-anak siswa SLB ini mulai dari payung lukis, batik tulis ataupun lainnya sehingga akan menambah pasar bisa lebih luas.
“Penjualan (payung) mereka sekarang sudah online itu sudah bagus, online baru melalui media sosial. Saya sampaikan penjualan bisa lewat Grab, Gojek, Tokopedia,” kata Bupati.“Produk-produk seperti ini nantinya bisa diaplikasikan lewat online, agar penjualannya bisa luas lagi,” katanya.
Selain Desta, ada lima siswa lainnya yang mempunyai bakat melukis dan membatik. Untuk satu payung yang sudah dilukis dijual dengan harga Rp75.000 per biji.
Bupati berharap karya siswa SLB swadaya juga bisa menjadi inspirasi bagi semua orang, khususnya generasi milenial.
Editor: Ahmad Antoni