Unik, Pohon Natal dari Ratusan Sapu Lidi Hiasi Gereja Katedral Purwokerto

PURWOKERTO, iNews.id - Ada yang berbeda dari pohon Natal yang menghiasi halaman Gereja Katedral Purwokerto, Banyumas. Pohon natal setinggi lima meter ini bukan terbuat dari pohon cemara, namun dari ratusan sapu lidi.

Setidaknya dibutuhkan 300 ikat sapu lidi sumbangan dari para jemaat gereja untuk membuat pohon Natal setinggi lima meter ini. Proses pembuatannya pun memerlukan waktu hingga dua pekan.

Baca Juga

Terekam CCTV, Pencuri Motor di Kos-kosan Purwokerto Ditangkap Polisi

Sementara agar pohon Natal semakin menarik, beberapa lampu hias juga dipasang. Sehingga saat malam hari pohon Natal sapu lidi akan semakin indah.

Selain sapu lidi, terdapat pula hiasan bola-bola warna-warni di bagian bawah pohon Natal ini. Tak hanya itu, pohon Natal sapu lidi ini juga dipasangi jarum suntik raksasa dan masker.

Baca Juga

Kejari Purwokerto Jebloskan Pembobol Bank Jateng Rp1,8 Miliar ke Rutan Banyumas

“Makna pohon Natal sapu lidi ini adalah bahwa adanya kekuatan bersatu sesama umat manusia untuk mengusir wabah virus Corona,” kata Sulpicius Parjono, Pastor Paroki Gereja Katedral Purwokerto, Senin (20/12/2021). 

Baca Juga

Terekam CCTV, Begini Modus Pelaku Curi Motor di Kos-Kosan Purwokerto

“Sedangkan logo jarum suntik raksasa dan masker  di kandung maksud bahwa di era pandemi ini tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari termasuk dalam kebaktian di gereja,” katanya.

Menurutnya, logo jarum suntik dimaksudkan sebagai ajakan kepada semua umat untuk segera melakukan vaksinasi. 

Baca Juga

BEM Unsoed Purwokerto Digoyang Dugaan Kasus Pelecehan Seksual

Sementara bola warna merah di bagian bawah menandakan kondisi Covid saat itu yang sedang memuncak dan semakin ke atas bola-bola berganti warga hijau sebagai simbol Covid-19 sudah semakin membaik.

Sementara itu, secara umum di gereja-gereja di wilayah Kabupaten Banyumas sudah bersiap-siap untuk menyambut suasana dan kebaktian natal. Sedangkan jemaah gereja terus diimbau pihak gereja untuk selalu mengedepankan protokol kesehatan.

Editor: Ahmad Antoni