UNS Belum Berencana Tambah Peserta Kuliah Tatap Muka

SOLO, iNews.id - Universitas Sebelas Maret (UNS) belum berencana menambah jumlah peserta pada perkuliahan tatap muka (PTM). Pembatasan secara ketat guna memastikan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 berjalan dengan baik.

"PTM sudah kami lakukan sejak tanggal 7 September, bersamaan dengan semester baru kami mulai PTM bersyarat dan bertahap," kata Rektor UNS Solo, Prof Jamal Wiwoho, Selasa (19/10/2021). 

Baca Juga

Main Badminton, Rudy-Budi Kalahkan Gibran-Teguh 2 Set Tanpa Balas

Dikatakannya, belum semua mahasiswa diikutsertakan pada PTM karena pandemi Covid-19. 

"Hanya 30 persen dari jumlah mahasiswa, yang lain tetap di tempatnya masing-masing. Karena sistem ini kami buat semudah mungkin maka tidak mungkin hanya mengundang mahasiswa di luar provinsi," katanya.

Baca Juga

Muncul Klaster Covid-19 di Sekolah, PTM di Solo Jalan Terus

Sedangkan bertahap, PTM  masih diujicobakan di beberapa semester, salah satunya mahasiswa semester satu. Selain itu, sistem perkuliahan serupa juga diberlakukan kepada mahasiswa semester lima dan tujuh di mana para mahasiswa di tingkat tersebut sudah mulai praktik di laboratorium.

Baca Juga

Temukan Kasus Covid-19 pada PTM, Pemkot Solo Tutup 4 Sekolah

"Selain itu, di semester ini mereka juga mulai ujian skripsi, tesis, desertasi. Bertahap ini disesuaikan dengan status PPKM. Kalau kapasitas 30 persen sudah sejak PPKM level tiga, kalau dari level dua naik ke level satu maka kemungkinan untuk jumlah peserta bisa ditambah," katanya.

Sementara itu, untuk salah satu syarat yang harus dipenuhi agar bisa melaksanakan PTM ini adalah izin dari Pemkot Solo. Sedangkan syarat lain adalah peserta PTM sudah vaksin dua kali.

Baca Juga

Mobil Listrik Dihadirkan di Solo untuk Dukung Sektor Pariwisata

"Hampir semua mahasiswa di area Solo dan sekitarnya juga sudah vaksin dua kali. Selain itu, juga harus mengantongi izin orang tua," katanya.

Menurutnya, sejauh ini untuk PTM belum menjadi keharusan. Ia mengatakan mahasiswa diperkenankan tidak mengikuti PTM namun cukup melalui daring.

"Makanya ada sistem pembelajaran hybrid learning. Selain kuliah di satu ruangan juga ada online," katanya. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo