Utang Lukisan Tak Kunjung Dibayar, Pelukis Asal Jogja Nekat Curi Mobil Pelanggannya di Solo
SOLO, iNews.id - Polresta Solo menangkap seorang pelukis berinisial SAS (52) warga RT 025 RW 007 Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta. SAS ditangkap karena mencuri mobil Honda City warna putih.
SAS nekat mencuri mobil milik Wildan Suyuthi (76) warga Ngasinan RT 3/13 Jebres Solo karena jengkel. Utang pembayaran lukisan sebesar Rp 2,9 juta tak kunjung dibayar Wildan yang merupakan pelanggan lukisannya.
Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan, sebelum melakukan aksi pencurian, tersangka sempat mendatangi rumah korban pada siang hari untuk meminta kekurangan pembayaran lukisan. Saat itu, SAS tidak bisa menemui Wildan karena sedang menginap di luar kota.
Karena butuh uang untuk membeli seragam sekolah untuk anaknya timbullah niat untuk mengambil barang di rumah korban. Malam hari sekitar pukul 23.30 WIB, SAS datang ke rumah korban dan masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang.
Ia kemudian melihat kunci dan STNK berada di meja dan dicocokkan dengan mobil yang terparkir di garasi. SAS pun berhasil mengambil sebuah mobil Honda City warna putih kemudian membawanya ke Semarang dan mengganti plat nomor mobil tersebut. Mobil tersebut diketahui hilang pada Kamis (20/8).
"Kami tangkap tersangka berikut barang bukti yang ada pada tersangka. Barang bukti diamankan di Semarang dan tersangka diamankan di Solo," ujar Kapolresta saat jumpa pers di Mapolresta Solo, Selasa (02/08).
Atas perbuatannya, SAS dijerat dengan pasal 363 ayat (1) ke-3e KUHP dengan ancaman pidana penjara selama lamanya 7 tahun.
Selain mobil, polisi juga mengamankan barang bukti lain yakni sepasang pelat nomor asli dan palsu dari mobil Honda City, rekaman CCTV, STNK mobil dan sejumlah perhiasan yang tersimpan di dalam mobil.
Tersangka SAS mengaku sudah 25 tahun menjadi penjual lukisan. Wildan sudah 4 kali membeli lukisan buatannya dengan harga beragam dan tidak pernah ada masalah.
"Transaksi terakhir Rp10 juta dibayar Rp5 juta. Kemudian transaksi lagi, pokoknya kurang Rp2,5 juta. Akhirnya saya tagih keluar Rp4 juta dan kurang Rp3 juta," katanya.
SAS mengungkapkan bahwa niatan mengambil mobil tersirat karena dirinya mendapatkan telepon dari anaknya untuk biaya sekolah karena saat Wildan sulit untuk membayar kekurangan pembayaran.
Editor: Ahmad Antoni