Viral Warga Sok Galak Bentak Anggota TNI di Bendungan Pleret, Endingnya Minta Maaf

SEMARANG, iNews.id - Video sejumlah warga memprovokasi hingga membentak anggota TNI saat memberikan imbauan di Bendungan Pleret, Banjir Kanal Barat (BKB), Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang viral di media sosial. Usai viral, para warga yang membuka areal parkir di wisata dadakan tersebut menyampaikan permintaan maaf terbuka.
Sebelumnya para warga diduga preman ini cekcok dengan Babinsa lantaran tidak terima dilarang bermain di Bendungan Pleret. Mereka tampak galak dengan marah-marah bahkan membentak Babinsa yang datang ke lokasi dengan pakaian dinas.
Awalnya Babinsa ini meminta warga agar tidak bermain hingga berseluncur di Bendungan Pleret dengan alasan berbahaya dan demi keselamatan diri. Namun warga merasa tak terima. Bahkan perekam video merasa tidak melanggar hukum.
"Saya tidak melanggar hukum pak. Ini HP saya, beli kuota saya sendiri. Jangan seenaknya, Bapak anggota mengayomi masyarakat. Kita viral cari gratis, cari hiburan masyarakat, bukan seperti ini. Ini gratis masyarakat umum. Korban jiwa juga kita yang menanggung, bukan anggota. Viral! viral! mau cari muka kamu! cari muka ya kamu! warga semua teriak," ucap perekam video dengan nada mengintimidasi.
Setelah viral, sang perekam akhirnya menyampaikan klarifikasi dan permintaan maafnya.
“Kami atas nama Ali Mufis dan rekan-rekan mohon maaf dan klarifikasi. Kami mengakui tindakan kami itu salah karena menentang tujuan Babinsa yang positif demi keselamatan warga. Kami minta maaf sebesar-besarnya kepada Babinsa KS 0733,” ucapnya dalam video viral dikutip dari akun @Infokomando.official, Sabtu (20/7/2024).
Dalam keterangannya, akun tersebut menyebut tindakan TNI mengingatkan warga bukan tanpa alasan. Selain sudah terdapat larangan untuk mandi, bermain, mancing, berenang dan lainnya, datangnya air bah secara tiba-tiba menjadi alasan agar tidak jatuh korban jiwa.
Saat ini, delapan warga tersebut diberikan sanksi wajib lapor selama satu bulan. Sementara wisata air gratis di Bendungan Pleret yang telah viral rencananya akan dilarang untuk digunakan sebagai wahana bermain karena sangat membahayakan.
Sebelumnya, puluhan anak-anak dan remaja menjadikan pintu air Bendungan Pleret Banjirkanal Barat (BKB) Kota Semarang sebagai wahana permainan hingga viral.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sebelumnya sempat meminta anak-anak yang bermain di sana untuk tetap waspada meski pihaknya tak memberikan larangan. Hal ini mengingat arus aliran air Banjir Kanal Barat cukup deras. Apalagi jika datang air bah dari wilayah hulu sungai.
Editor: Donald Karouw