Waduh, Suplai Obat untuk Penanganan Covid-19 di Sukoharjo Tersendat

SUKOHARJO, iNews.id - Pasokan obat-obatan ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di Kabupaten Sukoharjo untuk penanganan Covid-19 tersendat. Obat yang mengalami hambatan pasokan di antaranya antivirus, antibiotik dan obat batuk.
“Suplai obat dari penyedia ke rumah sakit terkendala,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Selasa (13/7/2021).
Namun dirinya tidak mengetahui secara pasti penyebab tersendatnya suplai ke fasyankes. Persoalan itu yang mengetahui pemerintah pusat, dan daerah hanya mengikuti. Penentuan harga eceran tertinggi (HET) obat, diduga menjadi masalah pada distribusi obat di lapangan.
Persoalan telah disampaikan dalam forum rapat evaluasi agar Kementerian Kesehatan mengkaji ulang untuk penetapan itu. Pengiriman ke fayankes yang tersendat, diakui mempengaruhi ketersediaan obat-obatan.
Selain obat, ketersediaan gas oksigen di rumah sakit juga mulai menipis. Terjadi keterlambatan pasokan karena terkendala keterbatasan armada yang menyuplai. Selain itu ada kendala teknis dalam produksi oksigen.
Sementara kebutuhan oksigen seluruh rumah sakit meningkat. Sementara, alokasi gas oksigen tidak hanya memenuhi kebutuhan rumah sakit. Gas oksigen disuplai untuk seluruh fasyankes mulai dari rumah sakit, puskesmas, klinik kesehatan hingga pusat isolasi pasien.
"Kebutuhan di RSUD Ir Soekarno saja mencapai 2.500 meter kubik per hari, padahan kami mengoperasikan sepuluh rumah sakit rujukan,” katanya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo