SEMARANG, iNews.id - Praktik investasi bodong masih saja marak terjadi di Jawa Tengah. Kasus paling baru yakni ratusan nasabah menggeruduk kantor BMT Insan Mandiri di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (18/6/2020).
Mereka kecewa karena tidak bisa mencairkan uang simpanannya yang ditabung dan didepositokan. Diduga uang sekitar Rp5 miliar milik para nasabah ini dibawa kabur pelaku penipuan yang hingga kini masih buron.
Malioboro Tampil Beda, Netizen: Kursi yang Ditali Masih Bisa Diduduki
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ekonomi asal Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Hardi Winoto , mengatakan, masih maraknya penipuan investasi menunjukkan masyarakat masih mudah tergiur kaya instan. Selama ini orang mudah terkecoh karena iming-iming dengan pendapatan maupun bunga.
“Itu sering terjadi, orang bodoh ingin cepat uangnya bertambah ketemu orang serakah dan cerdik,” kata Hardi Winoto, Jumat (19/6/2020).
Menikah 6 Tahun hingga Punya 2 Anak, Pasutri di Sragen Ternyata Paman dan Ponakan
Dia meminta agar masyarakat harus lebih hati-hati dan pintar memilih investasi. Hardi menegaskan, tidak ada istilah kaya mendadak dalam investasi, semuanya bertahap.
“Jadi nafsu ingin dapat untung besar tetapi tingkat analisisnya kurang. Orang seperti ini menjadi peluang bisnis bagi pelaku investasi bodong,” kata Wakil Rektor Unimus ini.
Tukang Becak di Malioboro Terapkan Protokol Kesehatan, Begini Tampilannya
Editor: Nani Suherni