Warga Karimunjawa Melahirkan di Kapal, Nakhoda Beri Nama Bayi Nur Afdal Kalimutu

JEPARA, iNews.id - Fitri Handayani, perempuan asal Karimunjawa, Kabupaten Jepara, melahirkan bayi di dalam Kapal Motor (KM) Kelimutu. Proses persalinan berlangsung saat kondisi gelombang laut tinggi.

KM Kelimutu sedang menempuh perjalanan dari Karimunjawa menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Minggu (26/2) malam.

Baca Juga

Kapal Kandas di Karimunjawa Diduga Picu Kerusakan Terumbu Karang, Polisi Turun Tangan

Ibu muda berusia 22 tahun ini rencananya menjalani persalinan dengan operasi sesar di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang.

Operasi sesar dilakukan karena dari hasil diagnosa, Fitri menderita kegemukan disertai badan bayi yang besar, serta hari perkiraan lahir bayi telah mengalami keterlambatan hingga dua pekan.

Baca Juga

Pertamina: Stok BBM di Karimunjawa Cukup untuk 2 Minggu ke Depan

Dengan dibantu tiga tenaga kesehatan dari Puskesmas Karimunjawa serta seorang tenaga kesehatan Kapal Motor Kelimutu, proses persalinan berjalan lancar. 

Rencana operasi sesar pun urung dilakukan, karena bayi berjenis kelamin laki-laki dengan panjang badan 47 sentimeter dan berat 2,8 kilogram.

Baca Juga

Kapal Perang Pengangkut 100 Kiloliter BBM Tiba, Warga Karimunjawa Lega

“Bayi lahir selamat bersama ibunya setelah menempuh waktu dua jam perjalanan di dalam kapal,” kata Suhadi, Kepala Puskesmas Karimunjawa Jepara, Selasa (28/2)

Baca Juga

Terobos Cuaca Buruk, KRI Makassar Angkut BBM, Genset hingga Logistik ke Karimunjawa

Fitri Handayani yang kini menjalani perawatan dengan sang bayi di rumah tunggu kelahiran di Jepara tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya karena telah melewati masa sulit saat melahirkan.

Bahkan, kebahagiaan itu turut dirasakan nakhoda kapal hingga memberi nama sang bayi dengan nama Nur Afdal Kalimutu. Nama tersebut diambil dari nama Kapten Kapal Anwar Nur dan nama kapal motor Kelimutu.

Rencananya, Fitri Handayani bersama putranya kembali pulang ke Karimunjawa setelah dinyatakan sehat oleh tenaga medis, serta cuaca laut kembali normal.

Editor: Ahmad Antoni