Petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, DIY, mengubur bangkai sapi antisipasi kasus antraks. (Foto: Antara/Sutarmi)

GUNUNGKIDUL, iNews.id - Warga Gunungkidul masih dihantui penyebaran virus antraks. Mereka semakin panik karena dua hari ini dilaporkan 10 ekor sapi mati mendadak.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Retno Widyastuti menjelaskan, penyebab sapi mati mendadak di Gunungkidul masih menunggu hasil laboratorium. Namun, dia menduga tidak semua sapi yang dilaporkan mati mendadak karena terserang antraks.

BACA JUGA: Pengamat Sebut Kemunculan Keraton Baru karena Kekecewaan Masyarakat

"Ini juga musim sapi sakit jadi kami terus pantau sapi yang dilaporkan mati mendadak tersebut," katanya, Rabu (22/1/2020).

Retno menegaskan tak hanya pemantauan, pengetatan lalu lintas ternak juga terus dilakukan.

"Kita terus antisipasi dengan pemberian formalin untuk desinfektasi," ujarnya.

Dia berharap masyarakat yang hewan ternaknya mati segera melapor untuk dikuburkan. Retno melarang warga menjual daging hewan ternak yang mati.

"Karena memang beberapa spot sedang wabah antraks. Makanya kami hati-hati, termasuk cara memguburkan hewan yang mati mendadak," katanya.

Sementara itu Kepala Dukuh Salaran Desa Ngoro-oro Endang mengakui ada satu sapi mati mendadak di wilayahnya. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas Puskeswan dan dinas kesehatan untuk penanganan.

BACA JUGA: Menahan Tangis, Ratu Keraton Agung Sejagat Ngaku Kangen Anak 

"Hewan sudah dikuburkan oleh petugas dengan pakaian khusus," ujarnya.

Sepuluh sapi yang mati mendadak itu tersebar di sejumlah wilayah Gunungkidul. Mulai di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Desa Pucung, Kecamatan Girisubo, Desa Plembutan, Kecamatan Playen.

Kemudian Desa Wiladeg, Kecamatan Karangmojo, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Desa Banaran, Kecamatan Playen, Desa Pringombo, Kecamatan Rongkop, Desa Kelor, Kecamatan Karangmojo, Desa Ngoro-oro, Kecamatan Patuk dan serta Desa Wunung, Kecamatan Wonosari.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network