4. Opor Bakar Sunggingan
Opor Bakar Sunggingan hidangan yang terbuat dari kuah santan yang kental dan creamy. Kuah ini memberikan rasa gurih dan lembut. Opor Bakar Sunggingan umumnya disajikan dengan kuah opor yang kaya akan rempah, serta daging ayam yang telah dibakar.
Hidangan ini sering disajikan di atas piring yang dilapisi daun pisang dan menggunakan suru (sendok yang terbuat dari daun pisang).
Opor Bakar Sunggingan diyakini sebagai salah satu hidangan favorit Sunan Kudus, salah satu anggota Walisongo. Proses memasaknya masih mempertahankan metode tradisional serta penggunaan daging ayam kampung yang dibakar.
5. Nasi Pindang
Nasi Pindang merupakan hidangan khas Kudus berupa nasi dan daging kerbau yang disiram dengan kuah pindang yang khas rempah-rempah masakan Jawa memiliki cita rasa yang gurih dan sedikit pedas.
Nasi Pindang biasanya disajikan sebagai menu untuk acara besar atau pesta, namun seiring perkembangan zaman, nasi pindang kini dapat ditemukan di mana-mana dan memiliki variasi baru dapat menggunakan daging ayam dan sapi.
6. Sate Kerbau
Sate Kudus telah ada dari zaman Sunan kudus saat penyebaran Islam di Jawa Tengah. Sesuai namanya, sate ini berbahan dasar daging kerbau.
Alasan utama menggunakan daging kerbau karena saat itu Sunan Kudus menghormati masyarakat Kudus yang beragama Hindu tidak diperbolehkan mengonsumsi daging sapi, dan menggantinya dengan daging kerbau.
Sate kerbau memiliki tekstur halus dan lembut karena sebelum dimasak daging kerbau digiling atau cincang terlebih dahulu sebelum dimasak. Memiliki rasa manis dari kecap atau gula merah dan aroma smokey karena dibakar di atas arang serta disajikan dengan bumbu kacang yang gurih.
7. Ayam Gongso
Ayam Gongso dimasak dengan perpaduan bumbu kecap dan cabai, menghasilkan rasa yang manis, gurih dan sedikit pedas. Ayam gongso sering disajikan dengan nasi putih dan kadang-kadang dengan pelengkap seperti kerupuk atau lalapan. Penyajiannya yang sederhana namun kaya rasa menjadikannya hidangan yang sangat nikmat.
Ayam gongso juga sering kali menjadi hidangan dalam acara-acara spesial atau perayaan di Kudus, mencerminkan peran pentingnya dalam tradisi kuliner lokal.
8. Pecel Pakis Colo
Pecel Pakis Colo merupakan hidangan khas yang berasal dari Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Memiliki keunikan berbahan dasar daun pakis yang merupakan tanaman paku, sering ditemukan di tepi sungai dan tebing lembab.
Sayuran pakis ini dicampur dengan taoge, kemudian disiram dengan kuah kacang dan dilengkapi dengan telur ceplok. Hidangan ini merupakan sajian sederhana namun sangat lezat.
9. Jenang Kudus
Jenang merupakan makanan manis khas Kudus yang terbuat dari tepung beras ketan, gula putih, gula kelapa, santan dan lemak nabati. Makanan dengan tekstur kenyal ini juga memiliki berbagai macam varian rasa, seperti susu, pandan, cokelat, durian, nangka dan masih banyak lagi.
Jenang biasanya disajikan dalam potongan kecil, dibungkus dengan kertas plastik dan dikemas dalam kotak. Sangat pas jika ingin dijadikan oleh oleh saat berkunjung ke Kudus dan dibagikan ke keluarga dan teman teman.
10. Nasi Jangkrik
Nasi Jangkrik salah satu kuliner khas dari Kudus yang memiliki nama unik, walaupun namanya terdapat kata jangkrik, namun bahan utamanya bukan dari jangkrik, melainkan menggunakan daging kerbau atau kambing.
Biasanya disajikan dengan nasi dan daging kerbau atau kambing sebagai lauk serta tahu sebagai pelengkap ditambah siraman kuah santan yang gurih.
Kuliner ini memiliki sejarah unik, yaitu dahulu Kyai Telingsing, bersama Sunan Kudus dan para wali lainnya, berkumpul di Tajug Menara Kudus. Pada kesempatan tersebut, istri Sunan Kudus menyiapkan hidangan yang sangat lezat. Saking nikmatnya, ada yang berkomentar, "Jangkrik! Masakan apa ini kok enaknya luar biasa.” Sejak itu kuliner ini diberi nama Nasi Jangkrik.
Mencicipi 10 makan khas Kudus, tidak hanya untuk merasakan kenikmatan memakan kuliner Indonesia, namun sekaligus ikut melestarikan kekayaan kuliner Nusantara. Tertarik untuk mencicipi kuliner khas Kudus?
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait