DEMAK, iNews.id - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, memasuki hari ke-11. Saat ini jalur Pantura antara Demak-Kudus masih ditutup karena genangan air yang belum surut sepenuhnya.
Meski jalur tersebut sudah ditutup, masih banyak kendaraan yang nekat menerobos, menyebabkan gelombang air merusak rumah-rumah warga.
Pantauan iNews, ada sejumlah sopir yang memaksakan diri memasuki jalur Pantura di Kecamatan Karanganyar, Demak, berakibat fatal. Kecepatan laju kendaraan mereka menciptakan gelombang air yang langsung menerjang rumah-rumah yang berada di pinggir jalan.
Meskipun banjir mulai surut, ketinggian permukaan air di pemukiman masih mencapai 1 meter, mengakibatkan sulitnya akses dan kehidupan sehari-hari warga. Warga mengeluhkan minimnya bantuan dari tim medis dan kelangkaan obat-obatan di kawasan pemukiman dalam.
Warga Masngali dari Desa Wonoketingal dan Didik Fitrianto dari Desa Wonorejo, mengungkapkan keadaan sulit yang mereka alami. Masngali harus menggendong anaknya melintasi air yang tinggi. Dia pun menyempatkan diri melihat kondisi rumahnya.
"Banjir di rumah itu 1,5 meter. Ini sudah mulai surut," ucap Masngali, Minggu (18/2/2024).
Sementara Didik Fitrianto mengeluhkan aksi nekat pengendara yang melintasi jalan. Gelombang air itu jelas merusak rumah warga yang berdekatan dengan jalan raya.
"Setiap ada kendaraan yang melintas itu gelombang airnya merugikan rumah warga. Pintu rumah warga itu banyak rusak," ucapnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait