10. Benteng Du Bus - Kaimana, Papua Barat
Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu Benteng Du Bus. Terletak di Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Benteng ini merupakan benteng pertama pasukan Belanda yang didirikan di Papua.
Didirikan pada 24 Agustus 1828, nama benteng ini diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berkuasa saat itu, L.P.J. Burggraaf du Bus de Gisignies.
11. Benteng Martello - Kepulauan Seribu
Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu Benteng Martello. Terletak di, Pulau Kelor, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Benteng ini merupakan garda terdepan Belanda dalam melindungi kekuasaannya di Batavia dari serangan pihak luar. Dibangun sekitar abad ke-17 dengan bentuk bulat dan terbuat dari batu-bata.
12. Benteng Fort Rotterdam - Makassar
Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu Benteng Fort Rotterdam yang terletak di Makassar. Awalnya merupakan Benteng Jumpandang yang dibangun oleh Kerajaan Gowa Tallo.
Namun, benteng ini rusak akibat serangan Belanda di 1955. Akhirnya, Kerajaan Gowa Tallo menyerahkan benteng ini kepada Belanda atas Perjanjian Bongaya pada 1667.
Kini, Benteng Jumpandang akhirnya dibangun ulang dengan arsitektur khas Belanda dan dinamakan Fort Rotterdam.
13. Benteng Duurstede, Maluku
Benteng peninggalan Belanda di Indonesia selanjutnya, yaitu Duurstede, dibangun oleh Portugis dan direbut oleh Belanda. Dibangun pada 1676 dan sempat diduduki oleh Portugis, Belanda, Inggris, hingga Indonesia.
Kapten Pattimura memimpin rakyat Maluku untuk menyerang Benteng Duurstede pada 1817 dan menewaskan seluruh penghuni benteng. Kini, Benteng Duurstede memiliki tiga bangunan di dalamnya yang masih utuh, sedangkan enam lainnya sudah rusak dan tersisa pondasi.
Pengunjung juga bisa melihat sejumlah bangunan peninggalan Belanda yang masih utuh, seperti kantor, ruang staf, penjara serta gudang.
14. Benteng Van der Capellen - Batusangkar
Benteng peninggalan Belanda di Indonesia yang selanjutnya, yaitu Benteng Van der Capellen. Terletak di wilayah Batusangkar, Sumatera Barat.
Namanya diambil dari Jenderal Belanda Godert Alexander Gerard Philip Baron Van Der Capellen.
15. Benteng Voc Kalimo’ok - Madura
Benteng peninggalan Belanda di Indonesia yang selanjutnya, yaitu Voc Kalimo’ok yang dibangun pada era 1785 dengan lokasi yang lebih strategis, tepatnya di Dusun Bara’ Lorong, Desa Kalimo'ok, Kecamatan Kalianget.
Terletak 500 meter dari Kali Marengan. Benteng ini menjadi monumen bersejarah. Luasnya mencapai 1.500 meter persegi. Tinggi benteng tiga meter, pada setiap sudutnya terdapat batalyon yang berbentuk segi empat dan berfungsi sebagai tempat pengintai musuh. Khususnya saat suasana peperangan saat itu.
16. Benteng Speelwijk - Banten
Benteng peninggalan Belanda di Indonesia yang selanjutnya, yaitu Speelwijk yang dibangun pada 1681 sebagai penanda berkuasanya Belanda atas Kesultanan Banten.
Dikutip dari Kemendikbud, kondisi bangunan benteng speelwijk saat ini tidak utuh lagi, namun beberapa sudut benteng ini meninggalkan bentuk bangunan yang masih bisa dinikmati dan diketahui fungsinya.
Benteng ini diduga memiliki dua fungsi, yakni sebagai pertahanan dan permukiman.
17. Benteng Oranje - Ternate
Benteng peninggalan Belanda di Indonesia yang terakhir, yaitu Oranje yang terletak di Kota Ternate, Maluku Utara. Bangunan benteng pertama yang dibangun Belanda di Nusantara. Pada 1607, Sultan Ternate mengundang Belanda untuk membantu mereka mengusir pasukan Spanyol.
Itulah 17 Benteng peninggalan Belanda di Indonesia yang tersebar di berbagai kota yang ada di Indonesia.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait