SEMARANG, iNews.id - Sebanyak 18 mantan narapidana terorisme (napiter) dari berbagai daerah di Jawa Tengah yang tergabung dalam Yayasan Persadani dilatih deteksi dini dan resolusi konflik. Mereka diharapkan bisa aktif sebagai mediator ketika terjadi konflik.
Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari ini di Kabupaten Semarang. Kegiatan ini difasilitasi Kementerian Agama dengan Mentor dari Walisongo Mediation Center (WMC) yakni M Sulthon dan Nor Hadi.
Ketua Yayasan Persadani Sri Puji Mulyosiswanto mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari moderasi beragama. Pesertanya ada 18 orang, dua di antaranya perempuan.
"Melalui pelatihan diharapkan bisa menjadi agen-agen perdamaian apabila di daerahnya terjadi konflik," kata Puji, Minggu (15/10/2023).
Dalam pelatihan ini ada dua mantan napiter perempuan. Keduanya dilibatkan karena peran mereka juga tak kalah penting untuk deteksi dini sekaligus terlibat memediasi ketika konflik terjadi.
"Suatu saat nanti butuh peran dari para muslimah, tidak sebatas pria saja. Kami siap dilibatkan (mediasi)," lanjut Sri Puji.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait