Meski hanya tinggal sisa-sisa, namun saat ini serangan ulat bulu tersebut masih menyimpan trauma bagi warga. Seperti halnya yang dialami Kholis yang rumahnya bersebalan dengan lahan kosong yang menjadi sarang ulat-ulat bulu tersebut.
“Saya setiap saat harus menyapu dan membersihkan tokonya dari ulat-ulat bulu yang merayap diantara barang-barang dagangannya,” kata Kholis, warga Desa Ploso, Minggu (27/3/2021).
Pihaknya berharap penanganan terhadap ulat-ulat bulu ini bisa tuntas. Mengingat serangan ulat-ulat bulu ini terjadi setiap tahun, khususnya empat tahun terakhir ini.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait