31. Masih terngiang di telingaku, saat itu kuucapkan, "Marhaban Ya Ramadhan." Lalu kupeluk engkau dengan rasa cinta. Senang Bersama Ramadhan
32. Ramadhan, hari-hari bersamamu selalu menyenangkan. Betapa nikmatnya menyaksikan setiap insan tergerak hatinya untuk berbondong-bondong menuju masjid untuk menunaikan sholat tarawih. Tua muda, laki-laki perempuan, bahkan anak-anak kecil juga ikut senang bersamamu.
33. Saat malam hening, betapa indahnya terdengar alunan ayat-ayat Allah disuarakan. Suara itu dari berbagai masjid yang ada, terasa saling bersahutan, indah menentramkan hati.
34. Ramadhan, walau siang hari udara panas menyengat. Tapi hati tetap tenang, karena kami menjalankan puasa ini bersama-sama dengan hati senang, jadi terasa ringan. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.
35. Ketika sudah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat semakin bersemangat beribadahnya. Bahkan malam-malamnya pun terasa hidup, karena banyak umat yang datang ke masjid untuk i’tikaf.
36. Ramadhan, rasanya baru kemarin aku memelukmu penuh rindu.
Secepat inikah kau meninggalkanku?
37. Masa-masa manis beribadah bersamamu masih melekat di hatiku. Masa-masa harus menahan kantuk dengan berbagai cara demi bisa membersamaimu.
38. Wahai Ramadhan. Tidak bisakah kau tambah beberapa hari lagi bersamaku.
Terjemah Qur’anku belum tuntas kubaca. Kitab-kitab penunjang tsaqofah yang kubeli belum sempat kubuka sampulnya. Tilawah al Qur’an baru sekali kubaca, itupun hanya bahasa Arab yang tidak paham maknanya.
39. Duhai Ramadhan, renungan i'tikafku belum tuntas tertunaikan.
Qiyamul lail pun terkadang hilang bacaan. Lagi-lagi karena rasa kantuk tak tertahankan. Astaghfirullah. Ampuni hamba ya Allah.
40. Wahai Ramadhan, tolong bilangin sama Rabb mu.
Mintalah ijin beberapa hari lagi.
Menemaniku sempurnakan i’tikaf dan selesaikan tilawah qur’anku
Temani aku dalam muhasabah panjangku, hitung amal yang tidak seberapa ini.
41. Ramadhan, saat kau jadi saksi. Tolong sampaikan yang baik-baik saja pada Rabb mu.
Aku sangat malu, karena banyak amal yang jauh dari khusyuk. Kebutuhan dunia masih menghalangi kekhusyukan ibadahku.
42. Ramadhan, bantu aku dengan doamu. Semoga Allah berkenan menerima setiap amalan yang kulakukan selama bulan Ramadhan dan diijinkan aku bertemu denganmu kembali di tahun-tahun berikutnya.
43. Wahai Ramadhan,
Berikanlah belas kasihmu, sementara air mata para pecinta mengalir dengan deras.
Hati mereka gundah akibat kesedihan perpisahan terbuai.
44. Semoga detik-detik perpisahan akan memadamkan api kerinduan
yang membara.
Semoga saat-saat taubat akan melengkapi kekurangan puasa yang dilakukan.
45. Semoga kebaikan yang kita lakukan, akan tetap kita buat walau Ramadhan telah berlalu. Dan semoga keburukan yang kita hindarkan, akan tetap kita jauhkan walau Ramadhan sudah berlalu.
46. Mengayuh sampan pergi ke Hulu
Sambil bernyanyi agar tak jemu
Sedihnya hati ramadhan kan berlalu
Semoga tahun depan masih bisa bertemu.
47. Selamat jalan bulan suci nan mulia. Kami akan merindukan suasana penuh kegembiraan kala menunggu buka puasa, nikmatnya rasa seteguk teh hangat, dan meriahnya salat tarawih. Mudah-mudahan tahun depan kita dipertemukan kembali.
Editor : Komaruddin Bagja