4. Pelaku Terpapar Paham ISIS
Mabes Polri menduga pelaku bom bunuh diri terpapar paham ISIS secara individu. Namun pelaku tak berafiliasi dengan kelompok jaringan teroris manapun.
"Pemeriksaan awal, pelaku ini merupakan suicide bomber. Dia secara individu terpapar paham ISIS, namun belum ada keterkaitan yang bersangkutan ikut sebuah jaringan. Baik JAD Jateng maupun kelompok lain," ujar Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Selasa (4/6/2019).
Selain itu, rekam jejak yang bersangkutan belum terbaca dan mungkin tidak memilikinya dalam jaringan terorisme. Namun punya pelaku memiliki kemampuan merakit bom low explosive.
5. Pelaku Amatiran dan Jualan Gorengan
Identitas pelaku bom bunuh diri diketahui bernama Rafik Asarrudin (22). Dia merupakan warga asal Kampung Kranggan Kulon RT 01/RW 02, Desa Wirogunan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jateng. Pengungkapan identitas ini berdasarkan hasil identifikasi sidik jari.
Melihat aksi dan ledakan bom bunuh diri, polisi menduga pelaku seorang pemula yang masih amatiran.
Dalam aksinya, pelaku menggunakan bom pinggang. "Yang bersangkutan menggunakan jenis bom pinggang sehingga ketika terjadi ledakan melukai sebagian perut dan tangan yang bersangkutan," kata Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri.
Polisi juga telah mengonfirmasi jika pelaku merupakan seorang penjual gorengan.
6. Ganjar Serukan Jangan Takut Teror Bom
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak perlu takut dengan adanya teror bom bunuh diri yang terjadi di Pos Pengamanan Pertigaan Tugu Tani Kartasura pada Senin (3/6/2019) malam. Menurutnya, tujuan pelaku teror itu membuat masyarakat takut.
"Kita harus melawan. Kita tidak boleh takut dengan aksi itu," kata Ganjar di Purworejo, Selasa (4/6/2019).
Dia menyebutkan, bukti masyarakat Jateng tidak takut aksi teror bom bunuh diri dengan tak terjadi kepanikan maupun trauma di kalangan masyarakat. Hal ini dinilainya sangat positif sebagai awal dari perlawanan masyarakat terhadap aksi terorisme.
7. Kondisi Pelaku Bom Bunuh Diri Stabil
Polisi telah menetapkan Rafik Asarrudin (22) sebagai tersangka kasus dugaan bom bunuh diri di Pospol Kartasura, Senin (3/6/2019) malam. Namun pihaknya masih akan memeriksa pelaku jika kondisinya sudah pulih
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, kondisi kesehatan pelaku bom bunuh diri cukup stabil. Dia mengalami luka di perut, tangan dan kaki.
"Yang bersangkutan kondisi kesehatannya cukup stabil dan bisa berkomunikasi," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.
Namun demikian penyidik Densus 88 Antiteror belum meminta keterangan dari RA dan masih menunggu kondisi kesehatannya pulih. "Yang penting kondisinya stabil bisa diwawancara singkat," tuturnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait