Menurutnya, tantangan yang harus dijawab bagaimana kemasan permainan tradisional ini menjadi menarik untuk bisa dimainkan oleh anak-anak dan sekaligus ada inovasi-inovasi.
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman merasa bersyukur dan bangga atas prestasi FIP Unnes telah melakukan kreasi inisiasi yang menggerakkan para mahasiswa untuk memiliki kreasi di masa pandemi ini, kreativitas yang memiliki nilai dan membangkitkan inspirasi.
“Kita memiliki local genius yang harus dikemas dalam budaya di era digital agar bisa diperkenalkan kepada Indonesia dan dunia menjadi inspirasi bahwa Indonesia memang sebagai negara yang kaya dengan anak-anak bangsa yang kreatif memiliki permainan-permainan tradisional harus dimodifikasi sesuai perkembangan zaman,” katanya.
Sementara itu, Ketum dan Pendiri Leprid, Paulus Pangka memberi apresiasi kepala Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes berhasil menciptakan rekor baru yaitu atraksi permainan tradisional yang diikuti secara virtual dan serentak oleh segenap civitas akademika FIP Unnes sebanyak 838 peserta dengan 80 jenis permainan tradisional.
“Leprid sangat mengapreasiasi kegiatan ini karena dalam permainan tradisional Indonesia yang diwariskan nenek moyang kita. Ada nilai-nilai kebersamaan, nilai tanggung jawab, nilai toleransi, persatuan dan nilai-nilai lain yang sangat edukatif,” kata Paulus.
“Kegiatan ini menginspirasi semua, supaya anak-anak tidak terlalu banyak main game tetapi menumbuhkan cinta pada karya karsa dari nenek moyang yang diwariskan pada kita,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait