PURWOKERTO, iNews.id - Paguyuban Pedagang Pasar se-Kabupaten Banyumas, kompak menolak ajakan menggelar demo. Demo tersebut untuk memrotes kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Dalam rekaman video yang beredar melalui grup WhatsApp di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, seorang perwakilan Paguyuban Pedagang Pasar Ajibarang, Ahmad Nanang menyatakan aksi demo ke Kabupaten Banyumas itu hoaks.
"Saya melarang teman-teman paguyuban agar tidak mengikuti ajakan aksi yang tidak bertanggung jawab itu," kata Nanang. Ajakan demo untuk menuntut keadilan terkait PPKM itu disuarakan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Banyumas bersama Keluarga Besar Paguyuban Pedagang Pasar Banyumas (KBPPB).
Penolakan terhadap ajakan demo tersebut disampaikan oleh Heri Gudeg selaku Koordinator Parkir dan Pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Wage Purwokerto.
Dalam rekaman videonya, Heri mengimbau para pedagang dan seluruh elemen di Pasar Wage untuk tidak terprovokasi dan ikut aksi di Pemkab Banyumas. "Mengimbau rekan-rekan untuk mendukung program pemerintah (PPKM) karena itu untuk kebaikan bersama," katanya.
Senada Koordinator Paguyuban Pedagang Pasar Wage Purwokerto Blok A Agung Rahmanto mendukung kebijakan PPKM darurat. "Mengimbau pedagang Pasar Wage untuk tidak ikut demo di Pendopo Sipanji demi keberlangsungan PPKM darurat dan keselamatan bersama," katanya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Sari Mulyo (Kebondalem) Mustangin mengatakan pihaknya tidak akan terpancing isu hoaks yang akan menjerumuskan masyarakat.
"Paguyuban Pasar Sari Mulyo di Kebondalem siap mengikuti segala peraturan pemerintah demi kesehatan kita bersama. Kita maju bersama, sehat bersama, bahagia bersama, kita lawan bersama Covid-19," katanya.
Kasatgas 7 (Humas) PPKM Darurat Polresta Banyumas AKP R Manggala ASM mengatakan selebaran tentang adanya Gerakan Aliansi Masyarakat Banyumas bersama Keluarga Besar Pedagang Pasar Banyumas (KBPPB) yang tertulis akan dilaksanakan pada hari Senin (19/7) di Pendopo Bupati Banyumas, pukul 13.00 WIB, adalah tidak benar atau hoaks.
"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial, saring, dan cross check kembali segala informasi yang ada. Mari kita jaga kesehatan dan keselamatan Banyumas, jangan mudah terprovokasi dengan berita hoaks," katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait