Ketua DPR, Puan Maharani meresmikan Sanggar Inklusi dalam kunjungan kerjanya di Jawa Tengah. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong Pemerintah untuk mencari solusi dari maraknya kasus perundungan atau bullying terhadap anak di Indonesia. Dia pun meminta ada penanganan khusus dalam kasus bullying.

“Banyaknya kasus bullying membuat Indonesia saat ini berada dalam situasi darurat perundungan. Negara tidak boleh membiarkan kasus bullying terus mengalir tanpa ada solusi yang komprehensif, khususnya untuk perundungan yang melibatkan anak sebagai korban dan pelaku,” kata Puan dalam keterangannya, Jumat (29/9).

Pernyataan itu, sekaligus menanggapi kasus perundungan anak sekolah yang matanya ditusuk dengan tusukan cilok hingga mengalami kebutaan dan kasus bullying siswa SMP hingga korban mengalami patah tulang rusuk.

Puan pun melihat peristiwa perundungan di SMP 2 Cimanggu Cilacap merupakan hal yang tidak dapat ditoleransi. 

“Banyaknya kasus bullying berujung kekerasan menjadi keprihatinan kita bersama. Di saat kasus siswa SD yang sebelah matanya mengalami kebutaan akibat kekerasan kakak kelasnya belum ada kejelasan sampai sekarang, kini muncul kasus penganiayaan baru siswa sekolah,” katanya.

Namun demikian, Puan merasa sekolah perlu mengedepankan pendidikan karakter untuk membangun mental yang positif bagi para siswa. Ia mendorong Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk membuat kurikulum untuk membangun karakter siswa yang positif. 

“Penting sekali agar pendidikan budi pekerti kembali masuk dalam kurikulum di sekolah, karena menjadi modal penanaman akhlak untuk anak,” ujarnya..


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network