“Tingkatan level ada 4 yakni normal, waspada, siaga dan awas. Kami minta untuk jalur evakuasi di wilayah kecamatan terdekat dengan bencana agar diinventarisir datanya, selanjutnya disosialisasikan kepada masyarakat,” kata Priyo.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengimbau kepada masyarakat atau penanggung jawab wisata di Purbalingga agar tidak beraktivitas pada radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet. Pemerintah daerah juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait yakni Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) atau Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang.
Terkait peningkatan level tersebut, Priyo menghimbau masyarakat tidak perlu panik dan tidak terpengaruh dengan info-info yang tidak jelas sumbernya. "Kita selaku pemerintah sebagai satu sumber informasi yang terupdate, terkini yang bisa dipertanggungjawabkan. Karena kita dasarnya adalah PVMBG yang berada di pusat pemantauan,” ujarnya.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Purbalingga, Suprapto berharap perkembangan aktivitas Gunung Slamet untuk terus disosialisasikan kepada masyarakat. “Disosialisasikan lebih intens untuk kawasan yang dekat dengan bencana," katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait