PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang melakukan berbagai langkah antisipasi untuk meminimalisir gangguan yang dapat mengganggu perjalanan KA. (IST)

SEMARANG, iNews.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop  4 Semarang melakukan berbagai langkah antisipasi untuk meminimalisir gangguan yang dapat mengganggu perjalanan kereta api. Langkah itu dilakukan dalam menghadapi musim hujan yang mulai mengguyur beberapa pekan ini.

KAI Daop 4 Semarang telah melakukan pemeriksaan lintas di wilayah selatan Daop 4 Semarang, yang dimulai dari perbatasan wilayah pada Km 68+200 petak jalan Gundih - Goprak Kabupaten Grobogan hingga Stasiun Semarang poncol pada Rabu (11/1).

Pemeriksaan dilaksanakan dengan menggunakan kereta dresin dengan meriksa kondisi jalur rel KA sepanjang 70 kilometer dan memeriksa 10 stasiun yang dilewati mulai dari Kabupaten Grobogan, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Demak hingga Kota Semarang.

Kepala Daop 4 Semarang KAI, Daniel Johannes Hutabarat mengatakan, KAI terus berupaya dalam menyiapkan segala aspek untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api khususnya dalam menghadapi musim hujan yang saat ini sudah mulai terjadi.

Seperti diketahui musim kemarau tahun ini ekstrem dengan cuaca yang lebih panas dibandingkan musim kemarau biasanya. “Ini menjadi perhatian KAI, setelah ini akan ada musim hujan yang mengakibatkan peningkatan debit air yang harus diwaspadi. Kondisi tanah yang semula dari kering menjadi lumpur menjadi perhatian khusus dari Daop 4 Semarang untuk ditindaklanjuti,” jelas Daniel, Kamis (2/11).

Dia mengatakan, pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi prasarana di lintas, yang meliputi keandalan jalur rel ka dan persinyalan, daerah rawan genangan air dan banjir, fasilitas layanan pelanggan dan kebersihan yang berada di stasiun, serta kesiapan sdm kereta api di setiap wilayah stasiun yang dilewati.

Di wilayah Daop 4 Semarang, saat ini terdapat 22 daerah berpotensi gangguan alam yang dinilai memiliki potensi bahaya, mulai dari banjir, amblesan, hingga tanah longsor. Jumlah daerah berpotensi gangguan alam tersebut, sudah mengalami penurunan dari tahun 2021 yang berjumlah 51 daerah dan pada tahun 2022 berjumlah 36 daerah. 


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network