SUKOHARJO, iNews.id – Politisi senior PDIP Aria Bima meminta para kader agar tidak berbicara calon presiden (Capres) 2024. Permintaan itu sebagaimana instruksi Ketua DPP PDIP Megawati Sukarno Putri.
“PDIP pada 9 April 2019 mendapatkan mandat Presiden yang diusung jadi, Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf dan PDIP menang di legislatif,” kata Aria Bima kepada wartawan usai Sosialisasi 4 Pilar di Sukoharjo, Sabtu (20/11/2021).
Dengan demikian, lanjutnya, dari rakyat oleh rakyat adalah tanggal 9 April 2019, dan untuk rakyatnya adalah 5 tahun. Hal ini yang mendasari amanah mandat dari rakyat harus diwujudkan melalui kebijakan dalam bentuk kesejahteraan, atau demokrasi yang subtansial, baik pusat maupun daerah.
Anggota Komisi VI DPR RI ini menyatakkan, partai politik adalah alat mewujudkan demokrasi yang lebih nyata. Maka penekanan untuk tidak bicara capres merupakan suatu yang logis. Sebab yang ditunggu rakyat adalah untuk rakyat yang 5 tahun.
“Jangan sampai instrumen partai yang mengusung calon presiden, calon gubernur, calon bupati, dan calon DPR menjadi tidak fokus menyelesaikan amanah demokrasi untuk rakyat dengan segala kebijakan yang ada,” ujarnya.
Untuk itu, dirinya kembali menekankan kepada para kader mengenai kebijakan partai, yakni tetap on the track untuk bicara mandat rakyat dulu.
“Ibu Mega (Megawati Sukarno Putri) sangat yakin kalau berhasil kita wujudkan yang masih tiga tahun ini, rakyat puas dengan PDIP dan Pak Jokowi, itu akan berdampak secara elektoral. Positioning strategisnya, bereskan dulu amanah dan mandat rakyat yang diberikan ke PDIP dengan kemenangan Pilpres dan Pileg,” ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait