Yakin Kembali seperti Bayi yang Suci?
Keyakinan semacam itu termasuk kekeliruan yang fatal. Setidaknya ada 2 alasan untuk menunjukkan lemahnya keyakinan ini,
Pertama, keyakinan bahwa semua orang yang menjalankan puasa ramadhan, dosanya diampuni dan menjadi suci, sama dengan memastikan bahwa seluruh amal puasa kaum muslimin telah diterima oleh Allah, dan menjadi kaffarah (penghapus) terhadap semua dosa yang mereka lakukan, baik dosa besar maupun dosa kecil.
Padahal, tidak ada orang yang bisa memastikan hal ini, karena tidak ada satu pun makhluk yang tahu apakah amalnya diterima oleh Allah ataukah tidak.
Amal yang sah artinya tidak perlu diulangi dan telah menggugurkan kewajibannya. Manusia bisa memberikan penilaian apakah amalnya sah ataukah tidak, berdasarkan ciri lahiriah. Selama amal itu telah memenuhi syarat, wajib, dan rukunnya maka amal itu dianggap sah
Namun, manusia tidak bisa memastikan dan tidak bisa mengetahui apakah diterima atau tidak. Karena murni menjadi hak Allah. Tidak semua amal yang sah diterima oleh Allah, namun semua amal yang diterima oleh Allah, pastilah amal yang sah.
Karena itulah, terkait diterimanya amal, kita hanya bisa berharap dan berdoa. Memohon kepada Allah, agar amal yang kita lakukan diterima oleh-Nya. Wallahualam bissawab
Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait