Dalam akun Instagram @gnfi juga menuliskan caption dengan judul Tembakau Srinthil, Si Pembawa Keberuntungan Asal Temanggung Masyarakat sekitar di Temanggung berpendapat bahwa nama “Srinthil” sendiri berasal dari kata “sri-ne” dan “ngintil”.
Sri adalah seorang dewi keberuntungan, sedangkan ngintil artinya mengikuti. Maka dari itu, srinthil dapat diartikan sebagai tembakau yang diikuti dengan keberuntungan.
Unggahan video tersebut mendapat beragam tanggapan netizen. “modal main tembakau gak dikit se'enggaknya modal 2M.. apalagi kalo mau setor ke pabrik sprt djarum, gudnag garam, samporna, apalagi djisamsoe ama diplomat paling susah tembakaunya.. tembakau setok aman sampe 8th kedepan jd yg kita udud itu tembakau 8th yg lalu dgn kualitas masih terjaga, makanya pabrik rokok itu semakin makmur kalo ada kenaikan cukai petani lemes, pengepul ngos2an,” tulis akun. @preman.campuz “Memang tidak diragukan lagi tembakau srinthil,” ucap akun @yoyokwicak76
Sementara mengutip dari website resmi Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung menyebutkan tembakau Temanggung diolah menjadi tembakau rajangan. Mutu yang diperoleh dipengaruhi oleh posisi daun pada batang, semakin tinggi posisi daunnya, semakin tinggi juga mutunya. Makin tinggi posisi daunnya, makin tinggi juga kadar nikotinnya.
Selain posisi daun, ketinggian tempat penanaman juga sangat besar pengaruhnya terhadap mutu yang dihasilkan. Tembakau Temanggung ditanam dilahan dengan ketinggian 600 m dpl hingga 1.600 m dpl.
Perbedaan ketinggian tempat berpengaruh besar terhadapa umur tanaman tembakau. Semakin tinggi tempatnya, umur tanaman menjadi semakin panjang. Semakin panjang umur tanaman tembakau, maka waktu untuk mengakumulasi nikotin dalam daun juga semakin panjang. Keadaan tersebut mempengaruhi kadar nikotin dalam daun tembakau.
Editor : Ahmad Antoni
tembakau tembakau srinthil Kabupaten Temanggung dewi keberuntungan dewa gunung sindoro gunung sumbing gunung prau jawa tengah nilai ekonomis
Artikel Terkait