Asep Leoka, pelukis kawakan asal Kendal terus berkarya di masa pandemi Covid-19. (iNews/Eddie Prayitno)

Ia mengatakan, sejak kecil telah menyukai seni lukis dan mulai melukis sebelum masuk bangku taman kanak – kanak. Ketertarikannya dalam dunia seni lukis semakin bergejolak saat melihat karya dari maestro seni lukis Indonesia Affandi dan Basuki Abdullah di layar kaca kala itu.

Asep pun mulai mencetak prestasi juara melukis sejak masih Sekolah Dasar (SD) dan pada tahun 1970-an. Memasuki Sekolah Menengah Pertama(SMP)  ia berhasil menjual karya pertamanya dengan harga 5.000 rupiah per lukisan. “Dari hasil penjualan lukisan saya gunakan untuk membeli peralatan melukis dan berkarya kembali,” katanya.

Saat menginjak bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga kuliah, karya seni lukis Asep juga telah banyak diminati di pameran seni lukis Galendra, yakni galeri rintisan Kota Semarang. Salah satu karya lukis Barong miliknya bahkan masuk dalam galeri Amerika Fine Art.

Asep selalu bebas dalam memilih warna, mengatur komposisi dan menggunakan palet lukisnya.  “Memahami karakteristik dan berbicara kepada objek dalam warna menjadi kewajiban sebagai pelukis dan  dapat melukis objek yang bervariasi seperti bunga, barong,  penari, perahu nelayan  dan lain sebagainya,” ujarnya.

Ia berharap generasi selanjutnya dapat lebih maju lagi dan dunia seni lebih ramai peminatnya. Menurutnya, semakin banyak pecinta seni dan kolektor serta penghargaan terhadap pelaku seni semakin meningkat.

“Dengan begitu generasi selanjutnya dapat lebih bersemangat dan berkompetitif untuk mengejar mimpinya di dunia seni,” ujarnya.
 


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network