KENDAL, iNews.id – Jembatan gantung di Bendungan Sojomerto, Kecamatan Gemuh, Kendal nyaris ambruk akibat diterjang banjir bandang, Minggu (10/5/2020). Banjir bandang di Sungai Blukar itu memutuskan puluhan kawat penyangga jembatan yang menjadi penghubung dua dusun.
Akibat kejadian itu, warga dua desa tidak bisa melintas jembatan gantung tersebut karena khawatir jembatan ambruk karena tali penyangga yang sudah putus.
Dalam video amatir terlihat, debit air di Bendungan Sojomerto, Kecamatan Gemuh, sangat deras setelah diguyur hujan deras berjam-jam. Ketinggian air di bendungan yang mencapai 400 centimeter nyaris membuat jembatan gantung yang melintang di atas bendungan terseret.
Derasnya arus sungai di bendungan tersebut mengakibatkan kawat penyangga jembatan bendung penghubung Dusun Sumnyak dan Seneng, Desa Sojomerto ini putus.
Warga Dusun Sumnyak, Subki mengatakan, luapan air Sungai Blukar merupakan yang terbesar. “Biasanya nggak pernah sebesar itu. Air sampai sekitar empat meter,” kata pedagang yang berjualan di dekat kawasan jembatan gantung tersebut.
Warga berharap jembatan bendung tersebut dapat segera diperbaiki agar aktivitas perekonomian warga tidak terganggu.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang Dusun Klantung, Desa Sojomerto, Kecamatan Gemuh, Kendal setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras seharian, Minggu (10/5/2020). Bencana tersebut mengakibatkan puluhan rumah warga terendam setinggi satu meter.
Selain akibat hujan deras, banjir bandang disebabkan meluapnya sungai lantaran tak mampu menampung debit air. Banjir juga mengakibatkan puluhan hektare lahan pertanian rusak terendam air.
Detik-detik banjir bandang itu terekam video amatir warga. Dalam video tampak luapan air sungai dengan volume air sekitar satu meter merendam sedikitnya 88 rumah warga yang dihuni 245 kepala keluarga (KK).
Kepala Dusun Klantung, Hartadi menjelaskan, banjir bandang kali ini merupakan yang terbesar dari sebelumnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait