Banjir di Kabupaten Kudus, Jateng sejak awal Januari 2023 yang melanda 32 desa tersebar di lima kecamatan. (Foto: Antara).
Antara

KUDUS, iNews.id - Kerugian materi akibat bencana alam banjir dan tanah longsor di Kudus, Jawa Tenga yang terjadi selama awal 2023 diperkirakan mencapai Rp141,79 miliar. Jumlah tersebut merupakan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Kudus Mundir mengatakan, tanah longsor di wilayah Kecamatan Dawe dan Gebog yang terjadi beberapa kali hingga berdampak pada akses jalan warga karena tertutup material longsor.

"Untuk kerugian akibat banjir mencapai Rp141,47 miliar dan tanah longsor sebesar Rp315,5 juta," ujar Mundir di Kudus, Rabu (18/1/2023).

Dia menyampaikan, kerugian karena adanya kerusakan rumah warga yang jumlahnya Rp315 juta, sedangkan kerugian karena talut yang rusak diperkirakan mencapai Rp585.000.

Kerugian terbanyak dari dampak banjir, kata dia terutama dari genangan di areal pertanian seluas 8.637 hektare yang tersebar di sejumlah kecamatan.

"Hasil penghitungan sementara, potensi kerugian akibat genangan banjir tersebut mencapai Rp139,84 miliar," ucapnya.

Dia mengungkapkan, untuk bangunan yang rusak akibat banjir, BPBD Kudus mencatat tujuh rumah, satu di antaranya rusak ringan dan enam lainnya rusak berat dengan nilai kerugian mencapai Rp260 juta.

Menurutnya,  kerusakan juga terjadi pada talut dengan panjang mencapai ribuan meter persegi, termasuk jalan dengan panjang sekitar 100 meter dengan nilai kerugian mencapai Rp1,3 miliar.

Banjir yang terjadi di Kabupaten Kudus, lanjut dia tercatat sejak awal Januari 2023 yang melanda 32 desa yang tersebar di lima kecamatan, di antaranya Kecamatan Mejobo tersebar di sembilan desa, Jati (4), Undaan (7), Kaliwungu (7) dan Jekulo (5).

Jumlah warga terdampak banjir yang mengungsi mencapai 1.128 jiwa dengan jumlah pengungsian 11 tempat.


Editor : Kurnia Illahi

BERITA TERKAIT