KUDUS, iNews.id - Banjir merendam areal persawahan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Dinas Pertanian dan Pangan setempat mengerahkan delapan mesin pompa penyedot air ke sejumlah lokasi untuk menyedot air banjir, Senin (22/2/2021).
Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo mengatakan, lokasi pertama yang menjadi perhatian di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Areal sawah yang terendam di sini cukup luas, mencapai 45 hektare. Airnya dibuang ke aliran Sungai Pendo yang menuju Sungai Jeratun Seluna.
"Desa Kirig memang menjadi prioritas karena luasan areal sawahanya cukup luas sehingga pemerintah harus hadir untuk membantu petani. Upayanya dengan menyedot genangan banjir agar segera surut," kata Hartopo didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Catur Sulistyanto saat meninjau penyedotan air banjir di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo.
Selain di Desa Kirig, dua unit mesin pompa penyedot air juga disediakan di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu. Luas areal persawahan yang tergenang di Desa Setrokalangan mencapai 20-an hektare.
"Upaya penyedotan genangan banjir tersebut diharapkan bisa membantu pemulihan perekonomian para petani di Kabupaten Kudus yang terdampak banjir," katanya.
Dia optimistis dengan mesin pompa yang ada bisa mempercepat surutnya banjir yang menggenangi areal persawahan, terutama di Desa Kirig dan Setrokalangan yang sudah lebih dahulu ditangani. Sementara desa lainnya menyusul menunggu giliran.
Sementara Camat Mejobo Aan Fitriyanto menjelaskan, luas areal tanaman padi di Kecamatan Mejobo mencapai 902 hektare. Sementara luas genangan di areal 470 hektare. Genangan banjir paling parah, yakni di Desa Kirig, disusul Payaman, Temulus dan Mejobo dengan luas areal lahan bervariasi.
"Jika pompanisasi untuk menyedot air banjir di Desa Kirig hasilnya efektif, tentunya bisa dilanjutkan ke desa lannya," ujarnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait