Sekarang bisnis poran Heriyanto sudah merambah ke internasional dengan mengekpor porang ke luar negeri seperti Jepang, Korea, China, bahkan Eropa. Karena di negara itu porang sudah menjadi konsumebel.
Menurutnya, kandungan porang ini glukomanya tinggi dan di Indonesia belum banyak yang mengetahuinya dan belum ada pabrik pengolahannya.
“Porang di Jepang sudah menjadi makanan pokok, diolah menjadi bahan mi siratagy.Sedangkan porang sendiri sekarang sudah menjadi emas hitam karena selain kataknya yang bisa dijual juga umbinya pun bisa dijual,” katanya.
Dia mengatakan, untuk satu pohon porang rata-rata mengahasilkan katak 10 buah dan dalam satu kilo sekitar 5-6 katak.
“Sekarang ini katak sekilo fresh Rp190.000 . Nanti kalau sudah dikarantina sebulan itu bisa mencapai Rp250.000 . Pas musim tanam bisa tembus di angka Rp500.000 per kilogram. Blum lagi umbinya yang saat ini mencapai Rp15.000 per kilogram. Dengan asumsi satu pohon umbinya mencapai 1.5 -5 kilogral,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait